Indopolitika.com – Belum secara resmi dideklarasikan, pasangan calon presiden Prabowo Subianto- Hatta Rajasa sudah mendapat kritikan tajam dari para penggiat HAM. Mereka meragukan komitmen keduanya untuk menuntaskan berbagai kasus pelanggaran HAM berat selama ini.

Koordinator KontraS Haris Azhar mengatakan Hatta yang bakal diusung PAN maju sebagai Cawapres Prabowo hanya akan memunculkan masalah dalam konteks penuntasan dan pengakan pelanggaran HAM. Majunya Hatta, kata dia, adalah refleksi dari sikap pragmatis yang semata-mata mengejar kekuasaan.

Bahkan Hatta dengan mendapat dukungan Amien Rais yang dulunya sebagai tokoh reformis tetap tak bisa diharapkan. Amien, nilai Haris, selama ini sengaja melupakan penderitaan mereka yang telah menjadi korban saat membuka keran demokrasi. “PAN cuma mengejar kekuasaan saja,” kata Haris di Jakarta, Kamis (15/5).

Wakil Setara Institute Bonar Tigor Naipospos mengatakan hal yang sama. Bonar melihat pasangan ini bakal menjadi beban dalam kasus penegakan HAM. Masalah pelanggaran HAM berat terancam gagal diusut tuntas jika Prabowo-Hatta memenangi Pilpres.

Keberadaan Amien di balik duet ini juga bermasalah. Amien Rais dan PAN selama ini mendapat kecaman karena dinilai telah mengesampingkan luka hati para keluarga korban pelanggaran HAM berat yang tak jelasnya kasusnya. “Amien Rais dan PAN tak perduli luka kelurga korban, mereka ingakri hati nurani, yang ada bagaimana meraih kekuasaan saja,” kata Bonar Tigor Naipospos di Jakarta.

Dukungan Amien terhadap Prabowo-Hatta menandakan ia bukanlah tokoh reformasi. Sebab di kalangan tokoh dan aktivis reformasi, Prabowo Subianto masih dianggap bermasalah dengan kasus pelanggaran HAM. “Amien Rais sesungguhnya bukan penggerak reformasi, dia hanya pandai membaca arah waktu itu,” ujarnya. (gres/Ind)

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com