Kelompok buruh FSPMI menyatakan menolak mendukung calon presiden dari Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Aktivis FSPMI, Sarinah mengatakan, pihaknya menilai Prabowo militeristik dan tidak pro-buruh. Prabowo juga dinilai punya utang pelanggaran HAM dan menjadi pembina kelompok preman. Sarinah kuatir Prabowo membawa kembali suasana Orde Baru bila terpilih jadi presiden.

“Prabowo juga tidak pro-buruh. Ketika tahun lalu buruh membunyikan kenaikan upah 50 persen, Prabowo justru keluarkan statement di media untuk upah buruh tidak naik terlalu tinggi. Prabowo juga pengusaha yang punya kasus di PT Kiani Kertas. Dia tidak membayar upah buruhnya selama 5 bulan. Utangnya juga sekitar 14,2 triliun, itu utang yang sangat besar. Siapa yang mau bayar kalau dia jadi presiden?” terang Sarinah. Minggu (27/4) malam.

Sarinah mengatakan, pihaknya juga menolak capres dari militer yang lain seperti Wiranto atau Sutiyoso. Hanya saja saat ini Prabowolah yang paling mungkin maju ke bursa capres 2014. Ke depan, FSPMI akan terus menolak capres dari kelompok militer lewat aksi-aksi. Namun pihaknya masih menunggu bentuk koalisi dari partai-partai, juga nama-nama capres yang diusung. (pk/in/pol)

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com