Jakarta – Pasangan Herman Deru – Mawardi Yahya akhirnya menjadi pasangan pertama yang mendapat SK Persetujuan Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur atau Model B.1-KWK PARPOL yang telah ditandatangani oleh pimpinan partai politik pengusung. Walau masih ada pihak yang berkeberatan dan atau sangat kecewa dengan fakta politik dan administrasi tersebut namun kubu Herman Deru justru mengajak melangkah lebih jauh yakni fokus pada bursa masalah dan solusinya. Adalah penting untuk mengajak semua warga Sumsel mengetahui peta masalah, peduli serta mau terlibat memperbaikinya bersama-sama. Demikian kesimpulan perbincangan dengan Herman Deru yang dilaukan di ruang tunggu keberangkatan terminal 3 bandara Soekarno Hatta, Jakarta. Jum’at pagi tadi, 22 Desember 2017.

Calon Gubernur Sumsel itu tampak sumringah dan percaya diri serta selalu mengucap syukur atas suksesnya pencapaian tahap pertama yakni terpenuhinya syarat pendaftaran peserta pilkada ke KPUD. Baginya itu semua adalah pertanda baik. “Persyaratan kami untuk mendaftar ke KPUD sudah lengkap. Berikutnya adalah konsolidasi dengan partai pengusung dan relawan sekaligus mempersiapkan deklarasi dan nantinya mendaftar ke KPUD awal Januari 2018,” ujarnya.

Bupati OKU Timur dua periode ini menyatakan akan lebih fokus pada penyempurnaan dan melengkapi program perbaikan dan perubahan Sumsel. Masukan dari masyarakat akan jadi pertimbangan untuk penentuan skala prioritas. “Ada banyak sekali keluhan rakyat itu. Jalan rusak, kejahatan tinggi, petani terpuruk, cari kerja susah, kemiskinan tinggi, ketimpangan lebar dan seterusnya. Jadi kita fokus ke sana,” tandasnya.

Deru meyakinkan bahwa program-program yang telah disiapkannya adalah program yang sesuai dengan kebutuhan rakyat Sumsel. Yang utama adalah membenahi kekurangan yang ada serta memperbaiki dan meningkatkan kualitas atas program yang sudah berjalan baik. Deru manambahkan, program andalannya adalah mewujudkan Sumsel maju yang ditandai dengan meningkatkan kesejahteraan rakyat, turunnya angka kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan mewujudkan keadilan kawasan. Itu semua bisa dicapai jika semua bersatu dan bekerja sungguh-sungguh. Membuka akses antar kawasan dan membangun kawasan bisnis di wilayah barat menjadi urgen. “Penerbangan ke Linggau dan Pagar Alam sudah dibuka, ini kesempatan memgembangkan kawasan itu setara atau mendekati Palembang. Dengan demikian akan ada central bisnis, pendidikan dan kesehatan di barat dan timur,” ujarnya.

Terakhir, Deru mengajak semua pihak khususnya rekan sejawat para kandidat untuk tetap menjalin silaturahim dan persaudaraan. Ia mengajak para peserta pilkada itu nantinya, berapapun pasangan yang muncul, untuk adu program. Kontes solusi atas banyak sekali persoalan di Sumsel. Intinya, mau melanjutkan masalah atau mau memperbaikinya. Mau status quo atau mau perubahan. Deru menghimbau para peserta pilkada untuk menghindari kampanye hitam, fitnah, hoaks dan sejenisnya. “Jangan sampai pilkada Sumsel makan korban. Ada yang dipenjara gara-gara kampanye SARA, ujaran kebencian, fitnah, hoaks dan pelanggaran UU ITE lainnya. Kita bangun kontes indah dalam bingkai fastabiqul khoirot. Yang terbaiklah yang seharusnya dipilih dan menang,” pungkasnya. (fied)

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com