Indopolitika.com – Sikap politik yang sempat diutarakan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Banten, Rano Karno, terus menjadi sorotan publik.
Hal ini karena hasil rekapitulasi pemilu presiden dan wakil presiden 2014 di Banten membuktikan bahwa kemenangan diraih oleh pasangan Prabowo-Hatta. Baca juga: Di Banten, Prabowo Unggul 57,10 Persen
Pengamat politik asal Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro, menyatakan, bahwa sebelum pencoblosan Rano mencoba melakukan manuver politik.
Ia mencoba menakut-nakuti dan sebagainya kepada lawan politiknya untuk pencapaian hasil perolehan suara terhadap jagoannya Jokowi-Jusuf Kalla. Baca juga: Pengamat Sebut Rano Karno Bagian Dari Dinasti Rente
“Bisa saja Rano Karno sedang melakukan gertak sambal,” katanya, Sabtu (19/7/2014).
Dan, berdasarkan hasil rapat pleno terbuka rekapitulasi penghitungan suara terbuka di Serang, pasangan Prabowo-Hatta dinyatakan menang telak di Banten. Baca juga: Serapan APBD Banten Mandeg, Rano Karno Dianggap Tidak Bisa Bekerja
Pasangan yang diusung Koalisi Merah Putih ini mendulang perolehan sebanyak 3.192.671 atau 57,10 persen.
Sementara jagoan Rano, yakni pasangan Jokowi-JK hanya mampu memperoleh 2.398.631 suara atau 42.90 persen. Total suara mencapai 5.591.302 suara, angka partisipasi pemilih di Banten ini jumlah ada 68,66 persen. Baca juga: Tuntut Mundur, Rumah Dinas Plt Gubernur Banten Rano Karno Disegel Mahasiswa
Menurut Siti, sebagai orang nomor satu di Banten dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Rano ingin menunjukan dirinya kepada publik. Baca juga: Lagi, Rano Karno Didesak Tepati Janjinya Untuk Mundur
Ia tak ingin kehilangan muka dan menegaskan bahwa dirinya memiliki pengaruh tapi faktanya tidak terbukti. Baca juga: Ribka Tjiptaning Anggap Rano Karno Tidak Dongkrak Suara Jokowi-JK di Banten
“Ini untuk menunjukkan bahwa dirinya secara politik cukup berpengaruh di Banten. Ternyata pilihan rakyat Banten tak terpengaruh, meskipun Rano menjabat Banten,” tegas Siti Zuhro. Baca juga: PDIP Ikut-Ikutan Berkelit, Soal Janji Rano Karno Akan Mundur Jika Jokowi-JK Kalah di Banten
Berdasarkan hasil rekapitulasi penhitungan suara di 8 KPU kabupaten/kota se-Banten, satu-satunya daerah di Provinsi Banten yang dikuasai Jokowi-JK adalah Kota Tangerang Selatan dengan meraih 359.788 suara atau 51,70 persen.
Sedangkan Prabowo-Hatta mengumpulkan 336.141 suara atau 48,30 persen. Baca juga: Gelombang Desakan Kepada Rano Karno Untuk Mundur Terus Menguat
Diketahui, sebelum pencoblosan Pilpres 2014, Plt Gubernur Banten, Rano Karno sempat berkoar siap mundur dari jabatan bila pasangan Jokowi-JK kalah di Banten, yang menjadi wilayahnya berdinas. (k6/ind)
Tinggalkan Balasan