MALANG – Yayasan Pondok Pesantren UNIQ bersama Majelis Dzikir Hubbul Wathon (MDHW) menggelar Haul Akbar dan Istighotsah NKRI di Pondok Pesantren UNIQ Cabang Malang. Acara yang akan digelar pada 9-10 Maret 2018 itu mengangkat tema Kembali Qonun Asasi NU, Pancasila dan UUD 1945 juga menyajikan pagelaran wayang kulit. Hadir dalam acara tersebut antara lain adalah para alim ulama, kiai, pejabat, dari kalangan TNI dan Polri, serta santri dan masayrakat umum.

Sekretaris Jenderal Majelis Dzikir Hubbul Wathon (MDHW) Hery Haryanto Azumi mengatakan, Istighotsah NKRI merupakan bagian dari ikhtiar merangkul semua golongan dalam rangka memperkokoh persaudaraan sebangsa (ukhuwah wathoniyah). “Melalui Istighosah NKRI, kami ingin memperkokoh ukhuwah wathoniyah,” kata Sekjen PB MDHW, Hery Haryanto Azumi, belum lama ini.

Selain memperkuat persaudaran sebangsa, menurut Hery yang juga Wasekjen PBNU itu, Istighotsah NKRI juga merupakan upaya umat Islam merawat kebudayaan Indonesia. Kegiatan ini menurutnya sangatlah baik. Haul seperti yang dilakukan Ponpes UNIQ perlu diikuti pesantren lainnya. Dimana ada nuansa merawat kebudayaan melalui pagelaran wayang.

Senada disampaikan Pengasuh Yayasan Pondok Pesantren UNIQ KH M Abdul Ghufron Al-Banteni. Menurutnya, Istighotsah NKRI merupakan upaya mengembalikan kepada Qanun Asasi dan UUD 1945, serta memahami Jatidiri Pancasila.

“Pancasila adalah jatidiri bangsa Indonesia sudah merupakan kesimpulan. Setiap orang Indonesia perlu memahami ini. Dalam bernegara tentunya dibutuhkan prinsip agar negara tersebut dapat berdiri sendiri dan memiliki ciri yang membedakannya dengan bangsa lain. Dan Pancasila menjadi ideologi yang menjadikan bangsa Indonesia berbeda dengan bangsa lain,” kata KH M Abdul Ghufron Al-Banteni. (sm/k9)

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com