Elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok meningkat berdasar hasil survei yang dilakukan Populi Center pada April 2016. Namun yang perlu dicermati peningkatan elektabilitas pada nama lain yang digadang-gadang menjadi bakal calon gubernur DKI, yakni Yusril Ihza Mahendra. Bahkan persentase kenaikan elektabilitas Yusril lebih besar dibanding Ahok.

“Yusril menempati tempat kedua dan persentasenya naik dari 3 persen menjadi 5 persen pada bulan April,” kata peneliti Populi Center, Nona Evita, di kantor Populi Center.

Artinya persentase kenaikan Yusril mencapai 23 persen. Padahal Yusril belum melakukan apa-apa. Jika kemudian Ahok dihadapkan head to head dengan bakal calon Gubernur DKI pada 2017 mendatang Yusril Mahendra maka elektabilitas Yusril diyakini meningkat. Yusrillah yang akan jadi lawan sepadan Ahok.

“Dengan tingkat elektabilitas Yusril yang terus naik wajar Ahok was-was, apalagi pilkada masih lama, bukan tidak mungkin elektabilitas Ahok tergerus perlahan,” kata peneliti dari Indonesia Monitor Syifak M Yus, Selasa (26/4).

Survei Populi Centet dilakukan dengan pertanyaan terbuka atau top of mind, “Jika Pilkada DKI Jakarta dilakukan hari ini, siapa yang paling layak dipilih menjadi Gubernur DKI Jakarta?”

Survei yang dilakukan ini telah melibatkan 400 responden enam wilayah DKI Jakarta, yakni Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Utara, Jakarta Selatan, dan Kepulauan Seribu.

Sedangkan survei dilakukan dengan wawancara tatap muka pada 15-21 April 2016 lalu. Servei tersebut telah diikuti oleh 400 responden yang dipilih secara acak bertingkat atau multistage random sampling.

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com