INDOPOLITIKA – Sekelompok pria bersenjata menyerang sebuah desa di Nigeria tengah, menyebabkan sedikitnya 100 orang tewas, ratusan orang terluka, dan puluhan orang hilang.

Amnesty International Nigeria (AIN) dilansir dari VNExpress mengatakan, sekelompok pria bersenjata tak dikenal menyerang desa Yelewata, negara bagian Benue, Nigeria utara, pada fajar tanggal 14 Juni, melepaskan tembakan dan membakar banyak rumah.

“Banyak keluarga dikurung dan dibakar di kamar tidur mereka. Banyak jenazah yang terbakar hingga tak dapat dikenali lagi,” kata AIN.

Kepolisian negara bagian Benue mengonfirmasi serangan itu terjadi di Yelewata, tetapi belum mengomentari pelakunya.

Serangan seperti ini umum terjadi di Nigeria bagian utara, tempat petani dan penggembala sering bentrok memperebutkan tanah dan sumber daya air yang langka.

Para petani di Nigeria utara menuduh para penggembala, yang sebagian besar adalah Muslim Fulani, menggembalakan ternak di lahan pertanian mereka, sehingga merusak tanaman mereka.

Para penggembala, sebaliknya, mengklaim bahwa lahan di Nigeria utara telah dibuka untuk penggembalaan berdasarkan hukum sejak tahun 1965.

Bulan lalu, orang-orang bersenjata yang diyakini sebagai penggembala menewaskan sedikitnya 20 orang di Gwer West, negara bagian Benue. Pada bulan April, sedikitnya 40 orang tewas di negara bagian tetangga Plateau.

Gubernur Negara Bagian Benue Hyacinth Alia telah mengirim delegasi ke Yelewata untuk mendukung kerabat korban pembantaian terbaru.

Negara Bagian Benue terletak di Sabuk Tengah Nigeria, persimpangan antara populasi Muslim di utara dan populasi Katolik di wilayah tengah dan selatan.

Menurut organisasi penelitian Nigeria SBM Intelligence, konflik lahan di daerah tersebut telah menewaskan 500 orang dan membuat lebih dari 2 juta orang mengungsi sejak 2019. (Red)

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com