INDOPOLITIKA – Setidaknya 13 orang tewas ketika kebakaran apartemen terjadi dan menyebar melalui perancah ke tiga gedung apartemen yang sedang diperbaiki di Hong Kong.

Departemen Pemadam Kebakaran Hong Kong menyatakan menerima laporan kebakaran di Wang Fuk Court di Tai Po, bagian utara Daerah Administratif Khusus, pada pukul 14.51 waktu setempat.

Wang Fuk Court terdiri dari delapan gedung dengan hampir 2.000 apartemen dan sekitar 4.000 penghuni. Beberapa gedung dikelilingi perancah bambu di bagian luar.

Kebakaran apartemen tersebut dinaikkan ke alarm Level 4 pada pukul 15.34 dan ke Level 5, level tertinggi dalam sistem peringatan wilayah administratif khusus, pada pukul 18.52. Petugas pemadam kebakaran masih berupaya mengendalikan api.

Gambar dari lokasi kejadian menunjukkan api menyebar di sepanjang perancah, melalap beberapa lantai di tiga gedung, dan menciptakan gumpalan asap hitam yang besar.

Departemen Pemadam Kebakaran Hong Kong mengatakan bahwa hingga pukul 8:30 malam, kebakaran tersebut menewaskan sedikitnya 13 orang dan melukai 28 orang, termasuk enam orang dalam kondisi kritis.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Andy Yeung Yan-kin mengatakan korban tewas termasuk seorang petugas pemadam kebakaran berusia 37 tahun bermarga Ho.

Ia tiba di lokasi kejadian pukul 15.01 untuk memadamkan api, tetapi kehilangan kontak dengan rekan-rekannya sekitar 30 menit kemudian. Ia kemudian ditemukan di Gedung Wang Cheong dengan luka bakar di wajah dan meninggal di tempat kejadian.

Pihak berwenang Hong Kong telah menutup jalan raya di dekat lokasi kejadian untuk memfasilitasi operasi penyelamatan. Penyebab kebakaran belum diketahui.

Banyak warga Wang Fuk Court yang menyatakan ketidakpuasan atas cepatnya penyebaran api dan mempertanyakan tanggapan pemadam kebakaran.

“Saat terjadi kebakaran hutan, mereka mengerahkan helikopter dan menjatuhkan bom air. Mengapa mereka tidak melakukannya dalam kasus ini? Mengapa mereka membiarkan bangunan lain terbakar juga?” ujar Poon, 60 tahun, kepada SCMP.

Ia merasa frustrasi karena kompleks apartemen itu berada tepat di sebelah pemadam kebakaran, karena ia yakin api akan cepat padam, tetapi api justru menyebar lebih jauh.

Warga bernama Wong bergegas pulang kerja setelah mendengar berita itu.

“Keadaannya kacau. Tidak ada instruksi dari pemerintah,” ujarnya.

Warga lainnya, Kenny Tam, 45 tahun, mengatakan gedung-gedung tersebut sedang menjalani perbaikan eksterior yang memakan waktu sekitar satu tahun.

Beberapa warga mengeluhkan para pekerja yang merokok saat bekerja selama berbulan-bulan. (Red)

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com