INDOPOLITIKA – Kementerian Sosial (Kemensos) RI telah bergerak cepat menyalurkan bantuan logistik kepada para korban bencana alam banjir dan tanah longsor di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.
Proses pendataan ahli waris korban meninggal serta pencarian terhadap dua korban hilang juga masih berjalan.
Bencana banjir di Kabupaten Parigi Moutong terjadi pada Selasa, 17 Juni 2025 pukul 21.24 WITA, disusul tanah longsor pada Rabu, 18 Juni 2025 pukul 16.06 WITA.
Bencana disebabkan oleh curah hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Kecamatan Bolano, Ongka Malino, dan Bolano Lambunu, menyebabkan meluapnya sungai dan tanah longsor di beberapa desa.
Data per Kamis, 26 Juni 2025 mencatat 419 KK atau 1.357 jiwa terdampak, dengan 9 jiwa masih mengungsi di Desa Sritabaang. Longsor di Desa Tirtanagaya menelan korban jiwa sebanyak 5 orang dan 2 lainnya masih dalam pencarian.
“Atas arahan Bapak Menteri Sosial Saifullah Yusuf, bantuan harus segera dikirimkan dan saat ini sudah didistribusikan melalui Sentra Nipotowe Palu sejak tanggal 20 dan 21 Juni 2025,” ujar Plt. Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA), Masryani Mansyur, di Jakarta, Kamis (26/6/2025).
Bantuan logistik Kemensos dikirim dalam dua tahap. Pada tahap pertama, tanggal 20 Juni 2025. Bantuan berupa 100 lembar kasur, 100 lembar selimut, 100 paket kidsware, dan 100 lembar tenda gulung dengan total nilai sebesar Rp169.205.000.
Kemudian pada tahap kedua, tanggal 21 Juni 2025, bantuan tambahan berupa 50 paket family kit, 50 paket kidsware, 50 lembar selimut, 50 lembar kasur, dan 50 lembar tenda gulung dengan nilai Rp84.587.500 disalurkan. Total nilai bantuan dari kedua tahap tersebut mencapai Rp253.792.500.
Pendataan Ahli Waris
Di samping bantuan logistik, Kemensos juga terus melakukan asesmen dan pendataan ahli waris untuk keperluan pemberian santunan duka kepada keluarga korban meninggal dunia dan hilang.
“Kami juga sudah menerjunkan Tagana dan berkoordinasi dengan tim SAR untuk proses evakuasi dan pencarian korban, serta mendirikan dapur umum lapangan sejak 21 Juni di Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Parigi yang telah memproduksi lebih dari 4.000 bungkus nasi dan 230 boks makanan balita,” tambah Masryani.
Saat ini, banjir telah surut dan sebagian besar warga sudah kembali ke rumah. Namun, layanan dapur umum masih beroperasi dan pencarian dua korban hilang terus dilanjutkan.
Berbagai unsur turut dilibatkan dalam respons bencana ini, termasuk Dinas Sosial Provinsi dan Kabupaten, Sentra Nipotowe Palu, Tagana, TNI-Polri, TKSK, PKH, tim SAR, serta aparat desa dan kecamatan.
Kemensos menegaskan komitmennya untuk selalu hadir di tengah masyarakat yang terdampak bencana, memastikan kebutuhan dasar mereka terpenuhi, dan memberikan perlindungan sosial yang menyeluruh. (Red)


Tinggalkan Balasan