INDOPOLITIKA — Suasana haru dan hangat menyelimuti Istora Senayan, Jakarta Pusat, saat Vidi Aldiano tampil sebagai salah satu penampil dalam konser perdana Laleilmanino, Kamis (30/10) malam.

Mengenakan busana bergaya elegan, Vidi Aldiano naik ke atas panggung dan disambut teriakan meriah dari ribuan penonton.

Vidi Aldiano membawakan lagu “Definisi Bahagia”, salah satu karya hits Laleilmanino, dengan penuh penghayatan. Suara lembut khasnya berhasil memikat penonton, yang ikut bernyanyi bersama dari awal hingga akhir lagu.

Di tengah penampilannya, Vidi sempat berbincang dengan Nino, salah satu anggota trio Laleilmanino. Dengan mata berkaca-kaca, ia menyampaikan rasa bangganya terhadap para sahabatnya itu.

“Ini serius, jujur, gue bangga banget. Berbelasan tahun gue kenal lo, dan liat lo bisa sampai di titik ini bersama Ilman dan Lale, membahagiakan banyak orang. Gue sebagai teman, bangga banget,” ucap Vidi di atas panggung.

Ucapannya disambut riuh tepuk tangan penonton. Vidi pun sempat menahan air mata saat seluruh penonton serempak meneriakkan namanya.

“Setop ya, lo bikin gue nangis nanti,” katanya sambil tersenyum.

Momen hangat berlanjut ketika Reza Chandika dan Rendha Rais naik ke panggung menjelang akhir lagu.

Mereka bertiga bernyanyi dan menari bersama, memancarkan energi persahabatan yang tulus. Teriakan “We love you, Vidi!” pun menggema dari seluruh penjuru Istora.

“Enggak usah banyak tanya lagi, satu Istora sayang sama lu. Kita semua sahabat-sahabat lu pasti akan mendukung apa yang lu lagi jalanin,” ujar Nino dengan suara penuh semangat.

Tak berhenti di situ, Vidi kemudian tampil berduet dengan Isyana Sarasvati, membawakan lagu “Kereta Kencan” yang dipopulerkan oleh HiVi!. Chemistry keduanya membuat suasana konser semakin hangat dan menyenangkan.

Konser perdana Laleilmanino ini menjadi ajang nostalgia sekaligus selebrasi perjalanan panjang trio pencipta lagu hits Indonesia — Lale, Ilman, dan Nino.

Selain Vidi Aldiano, konser juga menampilkan deretan musisi ternama seperti Rizky Febian, Tiara Andini, Isyana Sarasvati, Armand Maulana, RAN, Maliq & D’Essentials, Dustin Tiffany, hingga JKT48.

Malam itu menjadi bukti bahwa musik bukan hanya soal nada dan lirik, tapi juga tentang persahabatan, apresiasi, dan cinta yang mengikat para musisi dan penikmatnya di satu panggung yang sama. (Nul)

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com