Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad digadang-gadang menjadi Cawapres kuat Jokowi. Selain Abraham Samad, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, Ketua PMI Jusuf Kalla, dan mantan KSAD TNI Ryamizard Ryacudu juga disebut masuk daftar cawapres Jokowi.

Mencuatnya nama Abraham Samad ini dilontarkan oleh Hasto Kristiyanto, Wakil Sekjen PDI Perjuangan.

“Ada nama Abraham Samad, Ryamizard, dan lainnya,” ujar Hasto, Kamis (17/4/2014).

Menurut Hasto, nama Abraham Samad diperhitungkan partainya karen PDIP ingin membentuk pemerintahan yang bersih dan berwibawa. Pihaknya juga menginginkan menteri-menteri di dalam kabinet nanti adalah menteri yang bersih dari korupsi.

Hal senada juga diungkapkan Tjahjo Kumolo, Sekjen DPP PDI Perjuangan itu mengatakan bahwa komitmen dan kesamaan visi merupakan dua hal penting untuk menentukan siapa yang akan menjadi cawapres buat Capres Jokowi.

“Harus bisa memposisikan diri sebagai wapres. Wapres jangan berakting jadi presiden,” kata Tjahjo, pada Senin (14/4/2014).

Pengamat Politik FISIP Universitas Indonesia, Agung Suprio menyatakan ada tiga kriteria mengapa Abraham Samad layak diajukan sebagai calon wakil presiden. Pertama, Abraham memiliki karakter keras, tegas, dan berterus terang.

Kriteria kedua, Abraham sosok yang berani. “Rekam jejak Samad cukup berani memberantas tindak pidana korupsi, bukan hanya di DPR, tapi juga kasus besar,” ujarnya.

Kriteria ketiga, tidak kenal kompromi. Abraham Samad tidak kompromi terhadap pelaku tindak pindana korupsi.

Sebelumnya, Direktur Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma), Said Salahuddin mengatakan, sosok Abraham Samad dinilai sebagai calon yang tepat untuk mendampingi Jokowi dalam pemilu presiden.

Said beralasan, Samad merupakan tokoh muda yang sudah tidak diragukan lagi dalam pemberantasan korupsi. Menurut dia, PDI Perjuangan harus meyakinkan parpol yang akan diajak untuk koalisi agar tidak mengajukan nama cawapres serta memilih Samad sebagai pendamping.

“Saya rasa Jokowi-Samad akan bisa mengalahkan pasangan lain dalam pilpres. Kelebihan lain Samad adalah dia non Jawa. Ini tetap harus dipertimbangkan oleh parpol bahwa faktor Jawa dan non Jawa harus tetap menjadi pegangan. Kalau Capresnya berasal dari Jawa maka cawapresnya harus dari non Jawa. Karena itu, nama Abraham Samad akan menjadi kuda hitam dalam perebutan calon wakil presiden,” kata Said beberapa waktu lalu. (ip/pol)

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com