Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad masuk dalam salah satu nama cawapres yang dipertimbangkan PDI-P. Belakangan, nama itu kian santer disebut karena dinilai paling tepat mendampingi Jokowi.

Sekjen DPP PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo mengatakan, sampai saat ini pihaknya masih terus mempertimbangkan sejumlah nama, termasuk Abraham Samad. Hal ini dikarenakan PDI-P menginginkan agar pendamping Jokowi benar-benar ideal dalam membangun pemerintahan.

“Tokoh yang bersih, memiliki komitmen yang tinggi untuk kemajuan bangsa tentu kita pertimbangkan, kata Tjahjo dalam penyataannya, Jum’at (18/04).

Melalui pasangan yang ideal, lanjutnya, pemerintahan bisa kuat sehingga mampu mewujudkan bangsa yang berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian di dalam budaya.

“Jadi yang kita pikirkan adalah bangsa Indonesia ke depan. Abraham Samad semua kita tahu siapa beliau, reputasi dan integritasnya,” tuturnya.

Menurut Tjahjo, sedikitnya ada tiga kriteria yang harus dimiliki oleh calon wakil presiden pendamping Jokowi. Yakni: memiliki program pro rakyat; punya komitmen memperkuat sistem presidensial; dan bisa bekerja sama.

“Kerja sama juga dalam artian bisa memposisikan dirinya sebagai wakil presiden. Jangan sampai wakil presiden tapi acktingnya presiden,” tandasnya.

Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Eriko Sutarduga menyatakan, pasangan Jokowi haruslah orang yang berani memberantas korupsi. Sehingga, siapa pun yang melakukan korupsi dapat ditindak dengan tegas. Dan dengan demikian, pemerintah yang bersih berhasil diwujudkan. (mh/ip/pl)

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com