Indopolitika.com – Capres Golkar, Aburizal Bakrie (ARB) dinilai sebagai penentu kemenangan pilpres. Dia masih termasuk dalam capres dengan elektabilitas yang cukup tinggi.
“Kalau ARB merapat ke Jokowi maka capres PDIP itu akan menang dalam pilpres nanti. Begitu juga jika ARB ke Prabowo,” jelas Pengamat politik Konsep Indonesia (Konsepindo) Research and Consulting, Budiman, Kamis (15/5).ARB melalui kekuatan partainya akan memaksimalkan perolehan suara.
Kader Golkar mulai tingkat nasional, propinsi, hingga desa, akan maksimal digerakkan untuk menyukseskan capres yang didukung Golkar. Pihaknya menilai, dua parpol pengusung capres, PDIP dan Gerindra, getol meminang partai berlambang beringin ini.
“Infrastrukturnya sudah kuat. Akan maksimal jika digerakkan,” imbuh Budiman.
Wakil Ketua Umum Golkar, Fadel Muhammad, belum dapat memastikan koalisi partainya dengan PDIP. “Saya kira ini proses waktu yang akan menentukan. Saya engga bisa mengatakan sekarang kita engga bisa wapres, atau menteri. Sekarang kita baiknya rapatkan barisan, apa yg mau kita bidik,” kata Fadel.
Fadel meminta semua pihak menunggu terlebih dahulu. “Di 2009, kita last minutes, kita engga gegabah, Golkar tahu diri, kita bukan pemenang, kita akan menempatkan posisi,” tuturnya.Mengenai posisi Ical apakah diusung menjadi calon wakil presiden, Fadel mengatakan hal itu melanggar keputusan Rapimnas.
Putusan Rapimnas menyebut Ical dicalonkan sebagai calon presiden. Untuk mengubah hal itu harus diputuskan pada rapimnas selanjutnya yang digelar Golkar pada pertengahan Mei 2014 (Ind/rep)