Kisruh Golkar Pasca Pemilu 2019, Aburizal Bakrie vs Agung Laksono Jilid II?

Agung Laksono, Aburizal Bakrie, dan Jusuf Kalla saat islah partai Golkar (ist)

Belum lama rasanya, dualisme kepengurusan partai Golkar antara kubu Aburizal Bakrie dan kubu Agung Laksono pasca pemilu 2014 lalu. Setelah islah, Aburizal menjabat Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, sedangkan Agung menjabat Ketua Dewan Pakar. Pasca pemilu 2019 nama kedua tokoh senior Golkar ini kembali santer diberitakan, semenjak isu percepatan Munaslub Golkar.

Aburizal Bakrie muncul dengan kapasitasnya sebagi ketua Ketua Dewan Pertimbangan, yang mengirimkan surat bahwa Munaslub tetap diselenggarakan sesuai dengan keputusan Munaslub tahun 2017, yakni Desember 2019. Sedangkan Agung Laksono memuat pernyataan bahwa ia sudah punya pilihan untuk ketum Golkar padahal Munaslub masih sekitar 5 lagi.

Dukungan Agung Laksono untuk mempercapat Munaslub semakin kuat dengan pernyataan Bambang Soesatyo (Bamsoet) yang digadang-gadang sebagai penantang terkuat Airlangga Hartanto. Ketua DPR RI periode 2014-2019 tersebut akan mendeklarsikan diri sebagai calon ketum Golkar seusai bertemu senior-senior partai Golkar. Nama-nama yang ia sebutkan diawal seperti Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar Akbar Tandjung dan Agung Laksono.

Selain nama-nama tersebut, Bamsoet juga akan mengunjungi Ketua Dewan Pertimbangan, Aburizal Bakrie dan yang lainnya. Meskipun dianggap sebagai pendukung Airlangga Hartanto, bagi Bamsoet tradisi sowan sebelum mencalonkan diri harus tetap dilaksanakan meskipun berbeda pilihan. Pernyataan Bamsoet melahirkan pertanyaan apakah Agung Laksono berada dibelakang ribut-ribut ketua umum Golkar? (TRA)

Bagikan:

Ikuti berita menarik Indopolitika.com di Google News


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *