Bakal calon presiden dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Heryawan (Aher) mengakui bahwa banyak yang meminta dirinya bersanding dengan Joko Widodo (Jokowi) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) maju ke gelanggang pemilihan umum presiden (pilpres) Juli 2014. “Memang banyak yang bilang kepada saya bahwa Jokowi-Aher merupakan pasangan ideal untuk memimpin bangsa ini karena memiliki kriteria sesuai keinginan rakyat,” kata Aher di Jakarta (4/4).

Menurut Aher, waktu pilpres masih panjang, apalagi PKS saat ini masih menggodok bakal capresnya Anis Matta, Hidayat Nurwahid dan dirinya sendiri. Walaupun saat ini PKS belum menentukan sikap siapa yang akan dicapreskannya, tetapi Aher menyatakan, sudah jalan terus untuk menyosialisasikan diri sebagai capres. Selain itu, ia mengemukakan, komunikasi politik pun terus dibangun bahkan sudah sering sering melakukan komunikasi dengan orang-orang PDIP, Partai Golkar dan Partai Gerindra untuk memuluskan jalannya

“Hasilnya tetap akan disiarkan usai pemilihan legislatif 2014. Tapi, komunikasi politik harus tetap dilakukan sejak dini dan jangan sampai ada komunikasi yang tertunda. Selama ini pencapresan saya lancar, dan nanti setelah tiga besar ini akan diketahui siapa yang akan dicapreskan oleh PKS,” tandas Aher.

Seperti diberitakan sebelumnya, dukungan nyata untuk Aher pada Pilgub 2013 sekitar 6,5 juta suara (32,9 persen) dari 10 juta pemilih di Jabar. Saat itu rakyat menghadapi lima opsi pasangan. Sementara meski persentasenya besar (53,82 persen), pemilih Jokowi di Jakarta ‘hanya’ 2,47 juta suara, dengan kompetitor akhir Fauzi Bowo dan pasangannya. Lihatlah, dengan kiprah selama ini, 10 juta warga Jabar jelas lebih potensial untuk mendulang suara. Aher juga punya banyak dukungan. Selain dari internal PKS, partainya, Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTSI) Jawa Barat, dan Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Marsudi mendukungnya untuk maju. (ek/ic/ip)

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com