AHY: Kemenko Infra Wujudkan Pembangunan Terintegrasi untuk Kemajuan Indonesia

INDOPOLITIKA – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko Infra), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyatakan bahwa 100 hari pertama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto berjalan di jalur yang tepat.

“Berbagai pandangan dan persepsi dari masyarakat menunjukkan bahwa pemerintahan di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto saat ini berjalan di jalur yang benar, progresif, dan positif,” ujar AHY usai menjadi pembicara dalam Dialog “100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran” di Universitas Pertahanan, Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, kemarin.

Ia menambahkan bahwa seluruh anggota Kabinet Merah Putih, termasuk Kemenko Infra, terus berupaya memetakan dan memahami permasalahan yang ada untuk kemudian melakukan perubahan serta perbaikan.

Menurut AHY, Kemenko Infra bertujuan agar perencanaan pembangunan infrastruktur di masa depan menjadi lebih terintegrasi dan terkoordinasi dengan baik.

“Itulah alasan pentingnya untuk pertama kalinya dalam sejarah ada Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan. Saya bersyukur dengan adanya lima kementerian di bawah koordinasi kami, sehingga rasanya kami dapat lebih cepat mengidentifikasi masalah di lapangan,” ungkap AHY.

Lima kementerian di bawah Kemenko Infra kini bekerja secara terintegrasi. Misalnya, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) bertugas memastikan status lahan yang jelas untuk proyek pembangunan.

Sementara itu, Kementerian Pekerjaan Umum bertanggung jawab atas kualitas konstruksi bangunan yang didirikan.

“Selain itu, untuk pembangunan perumahan rakyat, kini ada kementerian khusus yang menangani perumahan dan kawasan permukiman. Dalam hal transportasi dan konektivitas, Kementerian Perhubungan bertugas mengintegrasikan transportasi darat, laut, udara, dan kereta api agar semakin maju,” jelasnya.

Ia juga menambahkan bahwa Kemenko Infra membawahi Kementerian Transmigrasi untuk memastikan distribusi kesejahteraan hingga ke daerah-daerah terpencil, khususnya di wilayah Indonesia bagian timur. (Rzm)