INDOPOLITIKA.COM-  Salah satu aktivis Indonesia Corruption Watch (ICW), Ade Irawan turut meramaikan bursa pencalonan Walikota Tangsel pada Pilkada 2020.

Pada Minggu, (15/9), Ade mendaftar di penjaringan bakal calon (Bacalon) Wali Kota dan Wakil Wali kota Tangsel di Kantor DPC PDI-Perjuangan, Ruko Venice Arcade, Graha Raya Bintaro, Serpong Utara.

Ade datang bersama timnya dengan menggunakan kemeja putih sekitar pukul 13.20 WIB langsung diterima Ketua Panitia Penjaringan, Suhari Wicaksono.

“Maksud saya untuk ikut mendaftar diri dalam penjaringan pemilihan Wali Kota Tangsel, saya harap bisa berkontribusi di Tangsel. Apa yang tengah diimpikan PDI-Perjuangan sama yang juga kami ikhtiarkan untuk mendorong kesejateraan masyarakat Tangsel,” ujar Ade.

Menurutnya, tujuan utama Ade maju untuk melawan korupsi di Tangsel. Ade melihat, potensi Tangsel sangatlah besar untuk menjadi wilayah percontohan.

Akan tetapi, jika praktik korupsi masih merajalela apa yang dimiliki Tangsel untuk menjadi wilayah percontohan menjadi sia-sia. Itulah yang menjadi dirinya terdorong maju dalam bursa pencalonan Walikota Tangsel.

“Saya di ICW melawan korupsi untuk mewujudkan kesejahteran masyarakat, sekarang dilanjutkan dengan berupaya menjadi Wali kota,” jelasnya.

Ade pun menguraikan jika salah satu praktik korupsi banyak melaporkan dugaan korupsi di daerah. “Kalau praktik ini masih terjadi di daerah khusunya Tangsel upaya untuk mewujudkan kesejahteraan tidak akan terwujud. Sebanyak apapun modal yang dimiliki, tanpa ada prasyarat menekan korupsi tidak akan tercapai,” paparnya.

Ade juga menekan praktik korupsi di Tangsel, merupakan tantangan baginya jika terpilih menjadi wali kota Tangsel periode 2020-2025.

“Ini tantangan saya, sudah puluhan tahun saya melawan korupsi. Dengan masuk ke sistem ini, bagaimana agar praktik korupsi tidak muncul di pemerintahan. Omong kosong kalau kita bicara kesejahteraan tapi tidak melawan korupsi,” tegas Ade.(asa)

 

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com