INDOPOLITIKA.COM – Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron meyakini laporan terhadap dirinya terkait dugaan cawe-cawe mutasi pegawai Kementan sudah expired atau kedaluwarsa.
Pasalnya, dugaan pelanggaran etik itu sudah lebih dari setahun. Ghufron menjelaskan komunikasi terkait pemindahan pegawai Kementan terjadi pada 15 Maret 2022.
Sementara laporan dugaan pelanggaran etiknya masuk ke Dewas KPK pada 8 Desember 2023.
“Dalam Perdewas Nomor 4 Tahun 2021 tentang Penegakkan Etik ada klausul tentang daluwarsa. Yaitu laporan masa kedaluwarsanya satu tahun dari terjadi atau diketahuinya oleh pelapor,” kata Ghufron melalui keterangan tertulis yang dikutip Sabtu, 27 April 2024.
“Maka mestinya 16 Maret 2023 peristiwa itu sudah expired,” kata Nurul Ghufron, kemarin.
Ghufron meyakini Dewas KPK melanggar aturan. Dia menilai persidangan etik tidak bisa dilakukan saat ini.
“Mestinya sejak dilaporkan saja sudah expired sehingga Dewas sudah tidak berwenang secara waktu untuk memeriksa,” ucap Ghufron.
Sebelumnya, Dewas KPK menegaskan memiliki cukup bukti untuk menyidangkan Wakil Ketua Lembaga Antirasuah Nurul Ghufron ke ranah etik.
“Itu meminta untuk memindahkan salah seorang pegawai dari Kementerian Pertanian di pusat ini ke Jawa Timur, ke Malang,” kata anggota Dewas KPK Albertina Ho di Kantor Dewas KPK, Jakarta Selatan, Jumat, 26 April 2024.
Pegawai yang dibantu mutasinya oleh Ghufron berinisial ADM. Dewas KPK mempermasalahkan hal tersebut karena proses kepegawaian di Kementan bukan urusan komisioner Lembaga Antirasuah.
Dewas KPK meyakini adanya permintaan dari Ghufron ke pejabat di Kementan untuk membantu mutasi itu. Semua bukti bakal dipaparkan dalam persidangan nanti. [Red]
Tinggalkan Balasan