INDOPOLITIKA.COM – Sejumlah Lembaga survei kembali merilis hasil survei mereka terkait Pilpres 2024 mendatang. Hasilnya, tiga nama masih mendominasi.
Survei Voxpopuli Research Center, tiga besar bacapres teratas yakni Prabowo Subianto dengan elektabilitas mencapai 26,2 persen, Ganjar Pranowo dengan 24,3 persen dan Anies Baswedan dengan 16,1 persen.
Sedangkan hasil survei dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), elektabilitas Anies-Muhaimin (AMIN) berada di peringkat tiga elektabilitas pasangan capres-cawapres dengan dukungan publik sebesar 16,5 persen.
Terkait survei SMRC ini, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengatakan, survei tersebut hanya akan dijadikan motivasi untuk bekerja lebih keras ke depannya.
“Saya tidak perlu menanggapi, survei macem-macem ya,” kata Cak Imin kepada awak media di halaman Masjid Al Fathu, Soreang, Bandung, Jumat (15/9/2023).
“Silakan proses kita jadikan survei sebagai motivasi dan dorongan untuk bekerja dalam merebut hati rakyat,” lanjutnya.
Survei terbaru SMRC yang dirilis Kamis (14/9/2023), menemukan Ganjar-Ridwan Kamil memiliki persentase dukungan tertinggi dengan 35,4 persen, pasangan Prabowo-Erick mendapatkan 31,7 persen, pasangan Anies-Cak Imin memiliki 16,5 persen, dan masih ada 16,4 persen yang belum menjawab.
“Artinya, ketika Anies berpasangan dengan Muhaimin, data ini menunjukkan suara Anies belum mengalami kenaikan,” kata pendiri SMRC, Saiful Mujani, dikutip dari siaran pers.
Menurut Saiful, 16,5 persen suara Anies-Muhaimin mencerminkan kekuatan dua partai. Keduanya, bisa Nasdem dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), atau NasDem dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Saiful Mujani mengatakan survei ini dilakukan pada 5 September 2023 setelah deklarasi Anies-Muhaimin pada 2 September 2023 dengan jumlah 1212 responden yang dipilih melalui metode random digit dialing (RDD) atau pembangkitan nomor telepon secara acak.
“Ini reaksi publik beberapa hari setelah deklarasi Anies-Muhaimin. Harapan bahwa suara pasangan ini akan meningkat pasca-deklarasi belum terjadi. Kalau kita berpikir positif, mungkin karena mesin politiknya belum panas dan pemilih butuh waktu untuk antri masuk ke kotak Anies-Muhaimin,” kata Saiful. [Red]
Tinggalkan Balasan