Indopolitika.com – Fitri Nganti Wani anak dari aktivis Wiji Thukul menuntut Capres Gerindra Prabowo Subianto membereskan permasalahan kasus HAM terlebih dahulu sebelum mencalonkan jadi presiden.

Fitri mengatakan Prabowo merupakan orang paling bertanggung jawab atas hilangnya Wiji Thukul, seorang sastrawan sekaligus aktivis pada 1998 yang hingga kini tidak pernah kembali.

“Bapak saya orang biasa. Dia hanya menulis puisi dan catatan harian tentang sekelilingnya. Mengapa harus dihilangkan paksa,” paparnya saat menghadiri deklarasi dukungan alumni UGM kepada Jokowi di restoran Sari Kuring, Jakarta.

Menurutnya, sampai saat ini belum ada omongan secara langsung dari Prabowo ihwal pengakuan bahwa dirinya tidak terlibat seperti yang disampaikan melalui media.

Fitri meminta Prabowo membuat pernyataan secara resmi tentang tragedi penculikan 1998 yang bukan hanya Wiji Thukul saja jadi korban tersebut, tetapi banyak korban lain atas peristiwa penghujung akhir Orde Baru itu.

“Di luar sebagai pelaku penghilangan orang, saya menilai Prabowo tidak pantas jadi presiden. Logis saja, dia punya bisnis dan buruhnya mengaku tidak sejahtera,” paparnya.

Untuk diketahui, Prabowo Subianto merupakan mantan Danjen Kopassus yang bertanggung jawab pada kerusuhan tragedi 1998. Sementara, Fitri Nganti Wani adalah anak pertama dari Wiji Thukul aktivis yang hilang dan diduga diculik. Perempuan berusia 25 tahun itu kini sudah punya anak satu. (ind/jibi)

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com