Tak hanya itu, politisi NasDem ini juga mengkritisi pernyataan Giring yang mengaku tidak rela Indonesia jatuh ke tangan Anies. Dia menyayangkan sikap PSI yang merebut penilaian masyarakat terhadap Anies.

“Persoalan jangan sampai Indonesia jatuh ke tangan Anies ya jadi tugas PSI lah kemudian mengkampanyekan itu mencari orang yang lebih pas menurut mereka. Nah kemudian masyarakat yang menguji, jangan kemudian kita daulati keinginan masyarakat,” ujarnya.

“Bagi NasDem melihat ini bukan waktu yang tepat untuk kemudian membicarakan persoalan pencapresan, NasDem sendiri melihat itu belum hal yang urgent karena masih ada PR besar yang harus dikerjakan bersama, belum tentu juga Anies akan jadi capres 2024,” tuturnya.

Sedangkan Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN), Eddy Soeparno, menegaskan, jika Anies pembohong, pastinya akan menerima banyak gugatan–baik dalam bentuk pidana atau perdata–bila merupakan seorang pembohong.

“Andaikata Pak Anies seorang pembohong, tentu banyak gugatan baik hukum pidana atau perdata, dan sampai saat ini saya belum lihat itu,” kata Eddy kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Selasa (21/9).

Secara pribadi, ia mengaku melihat Anies sebagai sosok intelektual yang memiliki integritas serta kemampuan untuk menyelesaikan berbagai masalah.

Menurut Eddy, salah satu masalah pelik yang diselesaikan Anies adalah terkait pemberian jaminan kepada warga DKI Jakarta mendapatkan vaksinasi Covid-19.

“Buktinya vaksinasi DKI menduduki nomor pertama dari seluruh Indonesia. Jadi, dari aspek penanganan permasalahan, saya kira Pak Anies sudah melaksanakan dengan baik,” tuturnya.

Sebagai seorang pemimpin, Eddy melanjutkan, semua orang punya kelebihan dan kekurangan. Namun, ia meminta semua pihak menyampaikan pandangan secara objektif. [asa]

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com