Beberapa ketua umum partai politik yang tergabung dalam koalisi pengusung presiden dan wakil presiden terpilih, Joko Widodo-Jusuf Kalla, mengklaim belum mengajukan kader partaiya sebagai menteri dalam kabinet yang akan disusun Joko Widodo (Jokowi).
Ketua Umum DPP Partai Nasional Demokrat, Surya Paloh, saat bersilaturahim ke kediaman Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di Jakarta, Senin, mengatakan belum ada pembicaraan spesifik mengenai sosok yang akan mengisi jabatan di kabinet.
“Pasti ada. Tapi nanti,” ujar dia.
Mantan panglima ABRI itu mengatakan pembagian pos menteri oleh Jokowi-JK nantinya bukan sebuah tradisi politik transaksional atau pembagian jatah. Namun, dia berujar, pemilihan menteri berdasarkan kualitas dan secara profesional.
“Yang beredar sekarang kan bisa saja, tapi dipilih sesuai kualitas dan profesional,” ujar dia.
Ketua Umum DPP PKPI Sutiyoso mengakui hal yang sama. Namun, ia juga mengaku berniat menjadi menteri jika dipercaya oleh Jokowi. Dalam kabinet alternatif usulan rakyat yang disusun oleh Relawan Jokowi, nama Sutiyoso diusulkan menjadi salah satu nominasi di pos menteri perhubungan.
“Ya kalau dipercaya, saya siap,” kata dia.
Bagaimana dengan PKB?
Sementara itu Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Tjahjo Kumolo, mengelak ketika ditanya apakah koalisi sudah membuat susunan menteri dalam kabinet yang akan diusung Jokowi.
“Saya tidak tahu soal menteri, dan dari koalisi belum akan dibicarakan. Semuanya terserah presiden dan wapres terpilih,” kata dia.
Pasangan capres dan cawapres Jokowi-JK, berdasarkan penghitungan KPU, menjadi pemenang Pilpres 2014 setelah meraih suara sebanyak 70.997.833 atau 53,15 persen dari total suara sah, mengalahkan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa: 62.576.444 (46,85 persen).