INDOPOLITIKA – Baru-baru ini, Apple mengirimkan sekitar 600 ton iPhone yang diproduksi di India ke Amerika Serikat menggunakan pesawat kargo.

Langkah ini diambil untuk menghindari beban tarif impor tinggi yang diberlakukan oleh Presiden Donald Trump terhadap India, sebagaimana dilaporkan oleh Reuters.

Tindakan tersebut mencerminkan bahwa Apple meskipun merupakan perusahaan asal AS turut terdampak oleh kebijakan perdagangan pemerintahan Trump. Pada Rabu (3/4/2025), India resmi dikenakan tarif resiprokal sebesar 26 persen.

Sebelumnya, sejumlah analis telah memperingatkan bahwa harga iPhone di pasar Amerika bisa meningkat tajam. Hal ini disebabkan oleh ketergantungan Apple terhadap manufaktur di China, yang kini dikenakan tarif tertinggi mencapai 125 persen, naik dari sebelumnya 54 persen.

ā€œApple berupaya menghindari tarif tersebut,ā€ ungkap seorang sumber yang mengetahui strategi pengiriman Apple, dikutip dari Reuters pada Sabtu (13/4/2025).

Pengiriman besar-besaran ini didukung oleh pengaturan khusus berupa green corridor (koridor hijau) di salah satu bandara utama India. Model ini sebelumnya telah diterapkan Apple di beberapa bandara di China, sebagai jalur cepat pengiriman produk.

Sebagai informasi, Apple menjual lebih dari 220 juta unit iPhone setiap tahunnya di seluruh dunia. Menurut riset Counterpoint, sekitar 20 persen dari total iPhone yang diimpor ke AS berasal dari India.

Kebijakan perdagangan Trump terhadap China terus menunjukkan peningkatan signifikan, dengan tarif impor naik drastis dari 54 persen menjadi 125 persen per 3 April 2025.(Hny)

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com