Indopolitika.com – Tim Partai Golkar dan Partai Demokrat sampai pada kesepakatan mengusung pasangan Aburizal bakrie dan Pramono Edhie Wibowo pada Pemilu Presiden 9 Juli mendatang. Kesepakatan tercapai Jumat (16/5/2014) malam setelah tim bekerja menyusul pertemuan ARB-SBY di Kantor Presiden. Keputusan akan dibawa ke Rapimnas kedua partai besok, Ahad (18/5/2014) dan dideklarasikan kepada masyarakat.
Dengan majunya pasangan ARB-Pramono Edhie, bararti akan ada tiga pasangan capres yang bersaing, yakni ARB-Pramono Edhie, Jokowi dan Prabowo Subianto yang belum mendeklarasikan siapa cawapres masing-masing.
Sebelumnya, Ketua Harian Partai Demokrat Syarif Hasan mengatakan, jika Demokrat berkoalisi dengan partai Golkar yang memiliki perolehan suara lebih besar, maka untuk Capres diserahkan kepada partai Golkar. “Jika kami ingin berkoalisi dengan partai yang memiliki suara yang lebih besar dari Demokrat, capres kan untuk partai suara yang besar,” kata Syarief.
Kemudian, ketika ditanya kenapa memberikan kursi capres kepada Golkar jika berkoalisi, Syarief menjelaskan itu adalah konsekuensi. Karena Demokrat berkoalisi dengan partai yang memiliki perolehan suara lebih besar.
“Jika kami ingin berkoalisi dengan partai yang memiliki suara yang lebih besar dari Demokrat, capres kan untuk partai suara yang besar,” kata Syarief.
Namun, Syarief menegaskan, bila memang berkoalisi dengan Golkar dan menetapkan peserta konvensi sebagai cawapres bukanlah suatu yang mubazir.
“(Mubazir) Nggak lah. Ini kan investasi jangka panjang. Ini investasi 2019,” pungkas Menteri Koperasi dan UKM itu. – See more at: http://m.liputan6.com/indonesia-baru/read/2050678/demokrat-serahkan-kursi-capres-untuk-golkar#sthash.2Nzjpqti.dpuf
Kemudian, ketika ditanya kenapa memberikan kursi capres kepada Golkar jika berkoalisi, Syarief menjelaskan itu adalah konsekuensi. Karena Demokrat berkoalisi dengan partai yang memiliki perolehan suara lebih besar.
“Jika kami ingin berkoalisi dengan partai yang memiliki suara yang lebih besar dari Demokrat, capres kan untuk partai suara yang besar,” kata Syarief.
Namun, Syarief menegaskan, bila memang berkoalisi dengan Golkar dan menetapkan peserta konvensi sebagai cawapres bukanlah suatu yang mubazir.
“(Mubazir) Nggak lah. Ini kan investasi jangka panjang. Ini investasi 2019,” pungkas Menteri Koperasi dan UKM itu. – See more at: http://m.liputan6.com/indonesia-baru/read/2050678/demokrat-serahkan-kursi-capres-untuk-golkar#sthash.2Nzjpqti.dpuf
Kemudian, ketika ditanya kenapa memberikan kursi capres kepada Golkar jika berkoalisi, Syarief menjelaskan itu adalah konsekuensi. Karena Demokrat berkoalisi dengan partai yang memiliki perolehan suara lebih besar.
“Jika kami ingin berkoalisi dengan partai yang memiliki suara yang lebih besar dari Demokrat, capres kan untuk partai suara yang besar,” kata Syarief.
Namun, Syarief menegaskan, bila memang berkoalisi dengan Golkar dan menetapkan peserta konvensi sebagai cawapres bukanlah suatu yang mubazir.
“(Mubazir) Nggak lah. Ini kan investasi jangka panjang. Ini investasi 2019,” pungkas Menteri Koperasi dan UKM itu. – See more at: http://m.liputan6.com/indonesia-baru/read/2050678/demokrat-serahkan-kursi-capres-untuk-golkar#sthash.2Nzjpqti.dpuf
(Ind/mt/l6)
Tinggalkan Balasan