INDOPOLITIKA.COM – Pengusaha produsen oksigen sekaligus pendiri Samator Group, Arief Harsono meninggal dunia di Rumah Sakit Adi Husada, Surabaya akibat infeksi Covid-19 pada Jumat (2/7/2021) sekitar pukul 21.30 WIB.

Samator Group merupakan salah satu perusahaan gas terbesar di Indonesia dengan klien utamanya adalah perusahaan gas industri swasta nasional, BUMN maupun asing. Arief Harsono, lahir di Toli-Toli, Sulawesi Tengah pada tanggal 18 Juli 1954.

“Indonesia telah kehilangan salah satu tokoh pengusaha gas terbesar di Indonesia. Ir. Arief Harsono, MM., M.Pd.B., bos Samator Group yang telah mengembuskan napas terakhir pukul 21.30 WIB, Jumat 2 Juli 2021, @RS Adi Husada, Surabaya,” tulis rekan kerjanya yang juga anak pemilik Perusahaan Cat Avian, Hermanto Tanoko di akun instagramnya @htanoko, dikutip Sabtu (3/7/2021).

Hermanto bercerita, bahwa Arief telah mendirikan Samator sejak tahun 1975 lalu hingga saat ini Samator Group tumbuh besar dengan fasilitas lebih dari 50 pabrik oksigen dan 100 pos pengisian.

Samator juga menyediakan serangkaian produk dan jasa gas dalam memenuhi permintaan pasar dengan jaringan distribusi terbesar dan terluas di Indonesia.

“Termasuk di daerah yang secara komersial tidak menguntungkan,” ucapnya.

Di tangan Arief, Samator Group telah tumbuh menjadi perusahaan multi triliun rupiah dengan karyawan lebih dari 3.000 orang.

“Pada tahun 2004, Samator melakukan ekspansi usaha gas industrinya secara agresif dengan melakukan akuisisi atas PT Aneka Gas Industri,” ujar dia.

Arief juga memegang jabatan di sejumlah organisasi. Di antaranya Ketua Umum Persatuan Umat Buddha Indonesia, Ketua Umum Asosiasi Gas Industri Indonesia, Ketua Apindo DPP Jatim, Ketua Umum DPP Walubi, Ketua STAB Maitreyawira, Ketua DPP Majelis PBMI, Ketua Umum Pengurus Pusat LPTGN, dan Wakil Ketum IV PBVSI.

Hermanto mengatakan dirinya sempat berkomunikasi dengan Arief pada 25 Juli lalu. Saat itu ia bertanya kepada Arief tentang kondisi Covid-19 dan kecukupan oksigen.

“Kelihatan akan naik terus sampai pertengahan Juli. Memang seluruh produsen oksigen kewalahan terbentur akan tabung gas dan transportasi. Jadi beberapa minggu terakhir saya sibuk melakukan koordinasi kekurangan oksigen di RS Jabar, Jateng, dan Jatim sehingga agak kelupaan waktu istirahat,” jawaban Arief, seperti yang dituliskan Hermanto.

Ia pun merasa kehilangan Arief. Baginya mendiang adalah pahlawan yang telah berjibaku memenuhi keperluan oksigen di Indonesia.

“Berkat kegigihannya, Indonesia sudah mandiri di bidang oksigen,” ucapnya.

Bahkan bulan lalu dengan beberapa pengusaha telah menyumbang lima kontainer oksigen ke India.

“Terima kasih dan selamat jalan sahabat, partner, tokoh panutan yang luar biasa Bapak Arief Harsono, beliau telah membantu ribuan masyarakat program vaksinasi dan setiap hari sibuk koordinasi alokasi oksigen dengan berkeliling ke seluruh RS di Indonesia,” tambah Hermanto. [rif]

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com