Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Kementerian Luar Negeri Siswo Pramono (paling kanan) (Foto: Marcheilla Ariesta).

Jakarta: Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Kementerian Luar Negeri Siswo Pramono mengatakan Amerika Serikat (AS) akan merugi jika menjauhi ASEAN. Menurut Siswo, ASEAN merupakan pusat perkembangan AS di Asia.
 
"Kita tak bisa mengubah AS, namun kita bisa memengaruhi dia dengan dialog. Makanya tadi saya bilang, kalau kamu menjauh dari ASEAN akan rugi sendiri, karena center of growth-nya di sini," ucap dia di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Jumat 27 Juli 2018.
 
Siswo menuturkan ASEAN mulai mencoba hidup tanpa AS. Dia menambahkan, ASEAN terpaksa melakukan hal tersebut karena AS yang memulai terlebih dulu.
 
"Terpaksa itu bukan karena kehendak kita, tapi memang dia mengajak pegatan (cerai). Misalnya tidak mau kok dipaksa, itu namanya memperkosa. Itu tidak boleh," tukasnya.
 
Negara merdeka, seru Siswo, memiliki kepentingan politik masing-masing yang harus dihargai. Namun, imbuhnya, Indonesia selalu merangkul orang dengan bekerja sama sehingga hasilnya selalu lebih bagus.
 
Sementara itu, praktisi Program Studi Asia Tenggara dari John Hopkins School of Advanced International Studies William M. Wise mengatakan saat ini AS tengah mencoba untuk mengubah haluan dengan melakukan pendekatan ke Asia. Dan beberapa kebijakannya, dinilai menguntungkan Asia, khususnya ASEAN, namun tidak dengan Tiongkok.
 
"Kebijakan luar negeri terhadap Asia bertentangan dengan beberapa dasar ideologi, namun menurut saya ini malah menciptakan peluang untuk ASEAN dan negara-negara anggotanya untuk mendapatkan posisi dalam menciptakan dan mekanisme institusional tambahan yang malah menyediakan ketertiban dan keamanan di wilayah ini," pungkasnya.

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com