INDOPOLITIKA- Akademisi Univeristas Islam Negeri (UIN) Syarief Hidayatullah Jakarta Jaka Badranaya menilai Kota Tangerang Selatan (Tangsel) saat ini relatif bagus. Namun untuk kota satelit sekelas Banten, bagus saja tidak cukup. Apalagi secara ekonomi Tangsel bisa autopilot tanpa kehadiran pemerintah kota. Dia mengatakan, Tangsel harus terus melakukan perbaikan di segala bidang. Utamanya di sektor pendidikan dan reformasi birokrasi.

“Akses pendidikan masih menjadi persoalan mendasar. Sekolah negeri hingga kini masih belum mampu menampung semua anak Tangsel. Untuk memperbaikinya kalau hanya mengandalkan inovasi saja cukup sukar, jika tidak masuk RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) lima tahunan. Saat ini Tangsel meski sudah modern, tapi budaya politik masih tradisional,” ucap Jaka saat berbicara di acara Focus Group Discussion (FGD) di Tangerang Selatan Kamis (15/8/2019).

Berbeda dengan Jaka, di tempat yang sama, Kepala Kantor Kemenag Tangsel, Abdul Rozak menilai, capaian pemerintahan Tangsel dibawah kepemimpinan Airin Rahmi Diany saat ini sudah cukup bagus. Prestasi itu, kata Rozak, bisa dijadikan tolak ukur pemimpin Tangsel berikutnya.

“Kedepan diharapkan pemimpin Tangsel bisa lebih baik lagi. Soal background profesi apa yang pas bagi calon pemimpin itu bisa saja dari kalangan birokrat, politisi, atau selain dari dua itu. Yang terpenting pemimpin itu kriterianya memenuhi unsur yang diamanatkan Al Quran Surat Yusuf ayat 55,” ujar Rozak.[sgh]

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com