INDOPOLITIKA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa rencana pemerintah untuk mencampurkan bensin dengan 10 persen etanol (E10) tidak akan merusak mesin kendaraan.
Bahlil Lahadalia menyebut kabar tersebut hanyalah bentuk propaganda dari pihak-pihak yang merasa dirugikan oleh kebijakan transisi energi yang sedang dijalankan pemerintah.
Pernyataan itu disampaikan Bahlil Lahadalia saat memberikan kuliah umum pada Pembukaan Tanwir XXXIII Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), kemarin.
“Penambahan etanol dalam bensin bertujuan untuk menurunkan emisi. Ini merupakan sumber energi bersih dan ramah lingkungan,” ujar Bahlil di hadapan ratusan mahasiswa.
Ia menjelaskan bahwa etanol berasal dari bahan alami seperti tebu, jagung, dan singkong, yang merupakan sumber energi terbarukan serta lebih ramah lingkungan dibandingkan bahan bakar fosil.
Bahlil juga menampik tudingan bahwa kebijakan tersebut dapat merusak mesin kendaraan. Menurutnya, isu negatif itu sengaja disebarkan oleh kelompok yang tidak ingin kuota impor BBM mereka berkurang akibat kebijakan pengurangan impor energi.
“Mereka yang menyebut kebijakan ini merugikan adalah pihak-pihak yang tidak ingin kehilangan kenyamanan dari ketergantungan Indonesia terhadap impor energi,” tegasnya.
Lebih lanjut, Bahlil menjelaskan bahwa penerapan bensin E10 menjadi langkah awal menuju kemandirian energi nasional. Saat ini, nilai impor energi Indonesia mencapai sekitar Rp520 triliun per tahun, dan pemerintah berkomitmen untuk menguranginya secara bertahap.
Ia mencontohkan, sejumlah negara seperti Amerika Serikat, Brasil, India, dan Thailand telah lebih dahulu menerapkan kebijakan serupa.
“Di Amerika Serikat sudah diterapkan mandatori E20, Brasil dan India juga telah menjalankannya, bahkan Thailand sudah menggunakan B20,” tuturnya.
Sebagai mantan aktivis, Bahlil juga menantang para mahasiswa untuk mengkaji manfaat etanol secara ilmiah melalui forum diskusi terbuka.
“Saya siap berdiskusi kapan saja, bahkan dari pagi sampai pagi lagi, asalkan berdasarkan data. Silakan adakan forum, saya akan hadir,” ucapnya.
Ia menegaskan, kebijakan penggunaan etanol ini merupakan bagian dari program hilirisasi dan transisi menuju energi bersih di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, dengan tujuan mewujudkan kedaulatan energi nasional.
“Demi kedaulatan bangsa, saya tidak akan mundur sedikit pun menghadapi pihak-pihak yang berusaha menghambat kebijakan ini,” pungkasnya.(Hny)

Tinggalkan Balasan