INDOPOLITIKA – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, menyatakan bahwa Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) akan diprioritaskan untuk kawasan Jawa Barat, yang dianggap sebagai salah satu wilayah paling rentan.
“Prioritasnya adalah Jawa Barat karena wilayah ini sangat rentan, terutama di daerah pegunungan dan puncak,” ujar Dwikorita di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat, pada Selasa (4/3/2025).
Dwikorita menjelaskan bahwa awan hujan yang terbentuk di Jawa Barat dapat menjadi sumber banjir di beberapa wilayah, termasuk Jakarta, karena air yang tidak tertampung akan mengalir ke daerah yang lebih rendah.
“Hal ini bisa menjadi sumber banjir yang mengalir ke hilir, bukan hanya di Jawa Barat, tetapi juga bisa mengalir ke arah utara menuju Jakarta. Banjir yang dikhawatirkan dapat terjadi karena sungai-sungai di wilayah tersebut juga mengalir ke utara,” jelasnya.
Menurut keterangan dari Pemprov Jawa Barat, banjir bandang melanda kawasan Puncak Bogor pada Minggu (2/3/2025) sekitar pukul 20.30 WIB.
BPBD Kabupaten Bogor melaporkan bahwa sebanyak 423 orang di Kampung Pensiunan, Desa Tugu Selatan, Cisarua, terdampak akibat luapan Sungai Ciliwung.
Secara keseluruhan, banjir di Kabupaten Bogor merendam 257 rumah, mempengaruhi 260 Kepala Keluarga dan 988 jiwa. Terdapat dua kepala keluarga dan delapan jiwa yang mengungsi, serta satu korban dilaporkan hilang. Selain itu, longsor juga terjadi di 13 desa di delapan kecamatan.
Pada hari sebelumnya, banjir juga melanda Desa Tanjungmekar, Kabupaten Karawang, yang menyebabkan 19 rumah terendam dan 58 jiwa terdampak.
Selain itu, banjir juga merendam beberapa titik di tiga kecamatan di Kota Bekasi, Kecamatan Cileungsi di Kabupaten Bogor, dan Kecamatan Tambun Utara di Bekasi pada Senin (3/3/2025). Wilayah Tambun Utara tercatat sebagai yang paling parah terdampak banjir. (Rzm)
Tinggalkan Balasan