INDOPOLITIKA – PT Bank Syariah Indonesia (BSI) bakal menghadapi pesaing baru yang tak kalah besar pada tahun ini, setelah PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) berencana mendirikan bank syariah baru setelah melepaskan unit usaha syariahnya.

BTN kini tengah dalam proses akuisisi PT Bank Victoria Syariah (BVIS). Dalam rencana tersebut, BTN akan menggabungkan BTN Syariah dengan Bank Victoria Syariah untuk menciptakan dua pemain besar dalam industri perbankan syariah di Indonesia, yakni BSI dan BTN Syariah.

“Jadi, akan ada dua pemain besar di industri perbankan syariah Indonesia, yaitu BSI dan BTN Syariah,” ungkap Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, dalam sebuah acara di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (9/2).

Nixon menambahkan, akuisisi Bank Victoria Syariah oleh BTN telah mendapat persetujuan dari Kementerian BUMN, dan kini hanya menunggu keputusan formal dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) BTN yang akan digelar pada Maret mendatang. Proses akuisisi ini diperkirakan akan selesai pada bulan April hingga Mei.

Dalam penggabungan tersebut, Nixon mengungkapkan bahwa akan ada perubahan nama untuk bank yang hasil penggabungannya. Namun, ia belum bisa membocorkan nama baru tersebut.

“Kami akan spin off, dan BTN Syariah akan digabung ke sana. Nama baru akan kami ajukan ke pemerintah. Tapi untuk saat ini, kami belum bisa mengungkapkan namanya,” jelas Nixon.

BTN berencana mengambil alih 100 persen saham BVIS, dengan total modal yang ditempatkan di BVIS mencapai Rp1,06 triliun. Saat ini, saham-saham BVIS dipegang oleh PT Victoria Investama Tbk (80,18 persen), PT Bank Victoria International Tbk (19,8 persen), dan Balai Harta Peninggalan (BHP) Jakarta (0,0016 persen). (Chk)

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com