INDOPOLITIKA – DPD Barisan Pemuda Nusantara (Bapera) Kabupaten Tangerang menggelar diskusi publik bertajuk ‘Menakar Arah Partai Golkar Kabupaten Tangerang: Tantangan dan Harapan’ di Rumah Joglo Ardes Cafe, Tigaraksa.

Selain diskusi publik, DPD Bapera Kabupaten Tangerang melaksanakan aksi sosial santunan yatim piatu dalam rangka hari ulang tahun (HUT) Bapera ke-9 tahun.

Ketua DPD Bapera Kabupaten Tangerang Reza Arif Rahman mengatakan, bahwa tema yang diangkat dalam diskusi publik tersebut karena berawal dari keresahan-keresahan sikap politik anak muda saat ini.

“Kita lihat dinamika Pemilu pada tahun 2024 kemarin, luar biasa. Dinamika politik, Kompetisi politik Itu sangat Terbuka, terutama terkait transaksional,” kata Reza dalam pandangannya.

Reza juga memantik bahwa Politik transaksional bagi seorang anak muda Ini suatu kemunduran. Sebenarnya nih politik transaksional Ini gitu Karena apa Tidak mengedepankan ide dan gagasan.

“Politik Transaksional Fatal untuk kemajuan Atau pengembangan bangsa dan negara Kedepan terutama di Kabupaten Teangerang,” tegasnya.

Reza, yang juga pernah menjadi pengurus DPP AMPI menambahkan bahwa tanggal 1 Juni, merupakan hari Pancasila. Menurutnya, dalam Pancasila itu tertuang lambang pohon beringin yang merupakan sila ketiganya Pancasila, Persatuan Indonesia.

“Golkar, menyatukan semua potensi bangsa, semua potensi regenerasi, untuk apa? Untuk kemajuan bangsa dan negara kita. Itu harapan dari cita-cita para pendiri Golkar,” ungkapnya.

Anggota DPRD Banten dari Fraksi Golkar, Wahyu Nugraha hadir memberikan pandangannya. Menurut Wahyu, tantangan yang dihadapi partainya ke depan cukup besar. Wahyu menyoroti soliditas Golkar di Kabupaten Tangerang agar terus mendukung dan mempertahankan tokoh yang diusung.

“Kita Golkar tetap solid mempertahankan bupati dan wakil bupati yang kita usung,” tegas Wahyu.

Wahyu juga berharap, ke depan Partai Golkar di Kabupaten Tangerang bisa mempertahankan kemenangannya. Minimal mempertahankan kursi ketua DPRD Kabupaten Tangerang sehingga bisa kerjasama dan berkolaborasi dengan unsur eksekutif di Kabupaten Tangerang.

“Minimal mempertahankan Golkar sekarang di Kabupaten Tangerang, DPRD menjadi unsur pimpinan. Jangan sampai nanti di 2029 lepas lagi,” ujar Wahyu.

Panelis lain yang memberikan pandangannya adalah Ketua SOKSI Kabupaten Tangerang, Iman Fahrudin, tokoh senior Partai Golkar Kabupaten Tangerang, Muhamad Taufik, dan pengamat politik Subandi Misbah. (Red)

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com