Siapa tidak kenal dengan nama Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi sekarang ini.

Pria berperawakan kurus yang telah didaulat menjadi calon presiden dari PDI Perjuangan ini, merupakan figur fenomenal yang menawarkan kepemimpinan melayani, solutif, dicintai rakyat, namun tetap berkepribadian sederhana. Kesederhanaan Jokowi itu tidak terbentuk dengan sendirinya, namun ada sentuhan besar dari sang ibunda, Sujiatmi.

Demikian garis besar buku tentang sosok di balik pribadi sederhana Jokowi berjudul “Saya Sujiatmi, Ibunda Jokowi”, yang ditulis Kristin Samah dan Fransisca Ria Susanti. Buku setebal 137 halaman ini bercerita tentang seorang ibu yang menanamkan pendidikan budi pekerti, kesederhanaan hidup, kerendahan hati, hingga akhirnya membentuk karakter Jokowi seperti sekarang ini.

“Jokowi adalah sebuah fenomena,” kata Kristin Samah, penulis buku tersebut saat ditemui di acara peluncuran buku di Jakarta, Jumat (25/4). Kristin mengatakan buku ini seperti sketsa tentang perempuan yang menemani Jokowi saat masih janin hingga menjabat sebagai Gubernur DKI.

Buku: Saya Sujiatmi, Ibunda Jokowi (ist)
Buku: Saya Sujiatmi, Ibunda Jokowi (ist)

“Nilai kesederhanaan dan sifat jujurnya semoga menginspirasi banyak keluarga di Indonesia,” tambahnya.

Apresiasi terhadap cara Sujiatmi membesarkan Jokowi, salah satunya disampaikan Nina Akbar Tanjung. “Ibu Sujiatmi itu wanita yang sukses karena dengan segala keberhasilan membesarkan anak-anak, beliau tetap mengajarkan filsafat luhur ojo dumeh (jangan mentang-mentang),” kata Nina.

Ojo dumeh merupakan falsafah yang berasal dari bahasa Jawa yang memiliki arti jangan mentang-mentang. Ditanamkannya falsafah itu sejak kecil kepada Jokowi, pada akhirnya ikut membentuk karakter Gubernur DKI Jakarta sekarang ini yang tidak sombong atas berbagai keberhasilannya. Selain memuji pendidikan karakter yang dilakukan, Nina juga menyinggung sosok Sujiatmi sebagai perempuan yang luar biasa.

“Beliau sangat luar biasa, beliau juga berdagang, selain itu juga jadi ibu rumah tangga. Jadi, dulu waktu Jokowi sedang sakit, ibunya juga rela mengantarkan anaknya ke sekolah dan saat menjemput dicandain temannya bahwa Jokowi dijemput oleh saudaranya,” cerita Nina yang langsung disambut tawa oleh hadirin.

Dalam kesempatan itu, Nina juga menjelaskan mengenai bagaimana ibunda Sujiatmi selalu berpesan bahwa jika ingin kaya

berkecimpunglah dalam bisnis, bukan dalam politik. Jokowi diajarkan bahwa politik bukanlah jalan untuk mencari kekayaan. “Kalau mau kaya ya bisnis, karena mencari kaya dengan cara berpolitik itu tidak bener,” ujarnya. (kj/in/pol)

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com