Ketua DPP PDI-P Maruarar Sirait mengatakan bahwa bakal calon presiden, Joko Widodo atau Jokowi, memerlukan calon wakil presiden yang tepat untuk menutupi kekurangannya. Menurut dia, bakal calon pendamping Jokowi haruslah figur yang lebih agresif.
“Jokowi pasti punya kekurangan, bohong kalau tidak punya kekurangan,” kata Ketua DPP PDI-P Maruarar Sirait dalam sebuah diskusi di Cikini, Jakarta, Selasa (22/4/2014).
Anggota Komisi XI DPR tersebut mengatakan, figur cawapres untuk Jokowi itu harus dapat menciptakan soliditas dan gaya kepemimpinan yang efektif. Cawapres seperti itu dapat menepis isu bahwa seorang wapres hanya pemain cadangan.
Maruarar berpendapat bahwa soliditas antara presiden dan wapres menjadi mutlak. Hal ini perlu agar ada kesamaan misi dan langkah dalam merancang atau mengeksekusi sebuah kebijakan.
“Ada yang bilang wapres akan jadi ban serep. Itu saya pastikan enggak. Jokowi akan membangun tim, dan itu baik untuk menutupi kekurangannya,” kata Maruarar.
Hingga kini figur yang akan menjadi bakal cawapres Jokowi masih menjadi misteri. Sejumlah nama sempat muncul, di antaranya Wakil Presiden RI 2004-2009 Jusuf Kalla; Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad; mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD; dan mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat, Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu.
Dari semua nama itu, belum ada satu pun yang memiliki sinyal kuat bakal mendampingi Jokowi. Pilihan akhir akan diputuskan setelah diskusi mendalam antara petinggi PDI-P dan partai yang berkoalisi. (kps/in/pol)
Tinggalkan Balasan