INDOPOLITIKA – Polisi telah menangkap hampir 200 orang di Pakistan dalam beberapa minggu terakhir setelah lebih dari 10 serangan kelompok terhadap gerai-gerai jaringan restoran cepat saji yang berbasis di Amerika Serikat, KFC.
Restoran cepat saji ini telah menjadi sasaran protes dan seruan boikot dari partai-partai Islam sejak dimulainya perang Gaza, karena mereka mengaitkan merek restoran ini dengan dukungan AS terhadap Israel.
Polisi di kota-kota besar di Pakistan – termasuk kota pelabuhan selatan Karachi, kota Lahore di bagian timur dan ibukota, Islamabad – mengkonfirmasi sedikitnya 11 insiden di mana KFC diserang oleh para pengunjuk rasa yang bersenjatakan tongkat dan melakukan pengrusakan.
Seorang pejabat polisi, yang tidak mau disebutkan namanya, mengatakan bahwa seorang pegawai KFC ditembak dan dibunuh minggu ini di sebuah toko di pinggiran kota Lahore oleh orang-orang bersenjata yang tidak dikenal.
Pejabat tersebut menambahkan bahwa tidak ada protes pada saat itu dan polisi sedang menyelidiki apakah pembunuhan tersebut bermotif politik atau karena alasan lain.
Di Lahore, polisi mengatakan bahwa mereka meningkatkan keamanan di 27 gerai KFC setelah dua serangan terjadi dan lima serangan berhasil digagalkan.
“Kami sedang menyelidiki peran individu dan kelompok-kelompok yang berbeda dalam serangan-serangan ini,” kata Faisal Kamran, perwira polisi senior di Lahore kepada kantor berita Reuters, seraya menambahkan bahwa 11 orang, termasuk seorang anggota partai Islam Tehreek-e-Labbaik Pakistan (TLP), telah ditangkap di kota tersebut.
Juru bicara TLP, Rehan Mohsin Khan, mengatakan bahwa kelompok tersebut “telah mendesak umat Islam untuk memboikot produk-produk Israel, tetapi tidak memberikan seruan untuk melakukan protes di luar KFC.”
“Jika ada orang lain yang mengaku sebagai pemimpin atau aktivis TLP yang terlibat dalam kegiatan semacam itu, maka hal tersebut harus dianggap sebagai tindakan pribadinya, yang tidak ada kaitannya dengan kebijakan partai,” ujar Khan.
Sebuah restoran KFC di wilayah Kashmir yang dikuasai Pakistan juga dibakar pada bulan Maret tahun lalu ketika para pengunjuk rasa meneriakkan “Bebaskan Palestina”. (Red)
Tinggalkan Balasan