Partai Golkar terus menjalin komunikasi dengan partai politik lain. Sejauh ini pembicaraan yang cukup maju baru terjalin dengan Partai Hanura dan Partai Keadilan Sejahtera.

“Partai Golkar terus melakukan langkah-langkah aktif dan proaktif bertemu, berbicara dan berkomunikasi dengan partai-partai politik yang lain baik figur-figur, atau tokoh-tokoh dalam partai politik‎. Tapi yang sampai hari ini cukup maju itu dengan Hanura dan PKS,” kata Ketua DPP Partai Golkar Hajriyanto Y. Thohari, usai diskusi ‎”Pemilu Bikin Pilu” di Cikini, Jakarta, Sabtu (26/4).

Hajriyanto menyatakan, belum ada keputusan bahwa Golkar akan menjalin koalisi dengan Hanura dan PKS. ‎Akan tetapi, lanjut dia, dalam pembicaraan itu sudah masuk kepada calon wakil presiden (cawapres).

“Oh belum (ada koalisi). Tetapi setidaknya pembicaraan itu sudah masuk kepada pembicaraan calon-calon bakal cawapres yang akan diajukan oleh partai-partai politik mitra koalisi itu,” ujar Hajriyanto.

Golkar mengusung Ketua Umum mereka, Aburizal Bakrie alias Ical sebagai calon presiden. Soal penda‎mping Ical akan ditentukan berbarengan dengan terbentuknya koalisi.

“‎Iya karena waktu masih cukup panjang. Karena pendaftaran terakhir di KPU untuk calon presiden, calon wakil presiden tanggal 18 Mei. Jadi Partai Golkar berharap tanggal 15 Mei itu sudah final, tinggal melakukan persiapan-persiapan yang sifatnya prosedural dan administrasi‎,” ucap Hajriyanto.

Hajriyanto menyatakan, cawapres yang menjadi pendamping Ical harus ‎bisa menjadi komplementer politik. Golkar, ujarnya, menyadari betul bahwa tidak satupun capres yang sempurna termasuk capres dari Partai Golkar.

“‎Maka dari itu cawapres diharapkan benar-benar figur yang bukan hanya merupakan representasi dari parpol yang berkoalisi untuk melampaui angka ambang batas pengajuan calon 20 persen, tetapi juga yang jauh lebih penting daripada itu menjadi komplementer politik bagi capres Partai Golkar,” ucap Hajriyanto.

Meski demikian, Hajriyanto enggan mengungkapkan siapa kandidat yang tepat untuk ‎mendampingi Ical.  Hanya saja, ia menjelaskan, sudah ada beberapa nama yang diusulkan menjadi cawapres.

‎”Ada beberapa nama sehingga tidak etis bagi Partai Golkar untuk menyebut nama-nama yang jumlahnya lebih dari tiga itu. Partai Golkar hanya bisa mengumumkan cawapres itu pada saatnya nanti,”‎ tandasnya. (jp/in/pol)

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com