INDOPOLITIKA – Jemaah haji asal Lampung bernama Sutiah Sunyoto ini bisa dikatakan jemaah tertua. Meski umur sudah menginjak 100 lebih, nenek Sutiah Sunyoto masih nampak kuat. 

Selama berada di Madinah, nenek Sutiah Sunyoto yang dikaruniai 9 orang anak dan 25 cucu ini selalu menunaikan ibadah di Masjid Nabawi. 

Umurnya saat ini sudah memasuki 107 tahun. Tapi untuk menunaikan ibadah di Masjid Nabawi, nenek Sutiah selalu berjalan kaki. Dibawah cuaca yang cukup terik, jemaah haji 107 tahun ini selalu semangat beribadah ke Masjid Nabawi.  

Nenek Sutiah tidak menyangka menjadi jemaah tertua. Dia merasa sangat senang sekaligus bahagia setelah menginjakkan kaki untuk pertama kalinya di Kota Nabi ini. 

Aura senang yang dirasakan Nenek Sutiah diungkapkan kepada Tim Media Center Haji (MCH) Daker Madinah di hotel Mesan Aldauliyah, Madinah, seperti dikutip indopolitika, Jumat, (16/5/2025). 

“Mbah, gimana kabarnya?” sapa Tim MCH Daker Madinah memulai obrolan. 

“Sehat” sahut Nenek Sutiah sembari sumringah. 

Obrolan Nenek Sutiah dengan Tim MCH Daker Madinah cukup cair. ‘Selama di Madinah sering ke Masjid Nabawi?’ tanya Tim MCH. 

“Shalat, sering,” sahut Nenek Sutiah. 

Nenek Sutiah melaksanakan Shalat berjalan ke Masjid Nabawi dari hotel Mesan Aldauliyah.  

“Kuat jalannya, mbah?” tanya Tim MCH kembali. 

Dengan semangat Nenek Sutiah menjawab ‘Kuat’.  

Begitulah kuasa Allah Swt memberikan kekuatan bagi hamba yang tulus Ikhlas mengabdi kepada-Nya. 

Sehari-hari Nenek Sutiah di kampungnya hanya bertani. Setelah lansia, dia hanya di rumah, sesekali mencabut rerumputan di halaman rumah. Kesehatan raga yang dimiliki Nenek Sutiah tidak ada rahasia apa-apa. 

Namun, menurut pengakuan Nenek Sutiah, dirinya hanya memakan nasi, sayuran, daging, dan tidak memakan ayam negeri (potong). 

“Daging makan, ayam potong yang ndak makan mas. Kenapa ndak makan? Mboten remen. Sayur-sayuran makan mbah? Makan”. 

Cita-cita naik haji sudah lama diidamkan oleh Nenek Sutiah, dengan upaya yang kuat hingga mendaftar pada tahun 2013. Panggilan haji untuk nenek Sutiah pada tahun ini, menjadi pengalaman pertamanya juga menginjakkan kaki di Arab Saudi. Tinggal di hotel, dan makanannya enak. 

“Di sini uenak. Nggih. Yo senang poko’e. Makanan yang disediakan panitia cocok semua, cocok dilidah,” kenang Nenek Sutiah. (Red) 

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com