INDOPOLITIKA – Jumlah korban tewas dalam kecelakaan pesawat Air India di Ahmedabad meningkat menjadi 279. Dimana 241 orang merupakan penumpang pesawat, dan 38 orang di darat.

Sumber kepolisian India mengatakan hari ini bahwa pihak berwenang telah menemukan lebih banyak mayat di lokasi kecelakaan pesawat Air India di kota Ahmedabad di India utara, sehingga jumlah korban tewas dari 265 menjadi 279.

Ke-38 korban di darat termasuk 10 dokter dan kerabat mereka yang tinggal di asrama Universitas Kedokteran BJ. Hanya satu orang yang selamat dari 242 orang di dalam pesawat. Selain itu, 24 mahasiswa yang terluka sedang dirawat.

Keluarga korban penumpang pesawat Air India telah memberikan sampel DNA untuk membantu pihak berwenang mengidentifikasi mereka. Jumlah korban tewas resmi akan dirilis setelah proses identifikasi selesai.

pesawat Air India dengan nomor penerbangan AI171 jatuh beberapa detik setelah lepas landas pada sore hari tanggal 12 Juni di Ahmedabad, menabrak asrama sekolah kedokteran.

Pesawat Air India sesaat lepas landas nampak terbakar dan jatuh menabrak asrama kedokteran. Foto: Hindustan Times

Mengutip dari Hindustan Times, Sabtu (14/6/2025), tim dari NSG, NDRF, Angkatan Udara India, Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, Laboratorium Ilmu Forensik (FSL), Biro Investigasi Kecelakaan Pesawat Udara (AAIB), DGCA, dan CISF pada Sabtu ini bersama-sama memeriksa sisa-sisa puing yang berserakan di atap asrama dokter di daerah Meghani Nagar di kota tersebut.

Menyusul kecelakaan pesawat Boeing 787, regulator penerbangan India, Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil (DGCA), telah memerintahkan peningkatan inspeksi keselamatan untuk seluruh armada Boeing 787-8 dan 787-9 milik Air India.

Langkah ini bertujuan untuk mencegah terulangnya salah satu kecelakaan pesawat paling mematikan di India dalam sejarah terkini.

Menurut Menteri Penerbangan Sipil Ram Mohan Naidu, Biro Investigasi Kecelakaan Pesawat Udara (AAIB) telah mulai menguraikan data kotak hitam “dengan kekuatan penuh.”

Kotak hitam, yang terdiri dari Perekam Data Penerbangan Digital (DFDR) dan Perekam Suara Kokpit (CVR), ditemukan di atap dekat reruntuhan pesawat.

Kotak hitam akan membantu penyelidik menentukan alasan jatuhnya pesawat Ahmedabad, termasuk kesalahan teknis atau kesalahan manusia. Kotak hitam akan mengungkap informasi terperinci seperti pengaturan mesin, ketinggian penerbangan, masukan kontrol, dan percakapan kokpit. (Red)

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com