INDOPOLITIKA – Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) menyatakan tengah mempersiapkan skema Kredit Pemilikan Rumah (KPR) khusus untuk pekerja sektor informal, terutama Asisten Rumah Tangga (ART). Program ini ditargetkan mulai diluncurkan pada Juli 2025.
Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho, menegaskan bahwa pekerja informal seperti ART membutuhkan pendekatan khusus agar dapat mengakses program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
“Sektor informal, seperti ART, perlu pendekatan berbeda. Kami sedang bekerja sama dengan bank penyalur untuk menciptakan skema pembiayaan inovatif,” kata Heru.
Salah satu upaya yang telah dilakukan BP Tapera adalah menjalin kemitraan dengan BPJS Ketenagakerjaan. Asisten rumah tangga yang rutin membayar iuran dinilai memiliki tingkat kredibilitas yang lebih tinggi dan layak diprioritaskan dalam penawaran program KPR.
“ART yang lancar membayar iuran BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan akan menjadi prioritas. Ini juga menjadi indikator kepercayaan bagi pihak perbankan,” ujarnya.
Heru mengakui bahwa selama ini banyak ART sebenarnya mampu mencicil rumah, tetapi minim informasi. Karena itu, sosialisasi program menjadi fokus utama BP Tapera saat ini.
“Bisa jadi mereka mampu, tapi belum tahu. Itu sebabnya kami gencarkan sosialisasi, termasuk bersama BPJS Ketenagakerjaan,” tegasnya.
Terkait waktu peluncuran program, Heru memastikan bahwa Juni belum memungkinkan. Ia berharap program ini bisa mulai berjalan pada Juli, sesuai arahan Menteri PUPR.
“Juni belum bisa. Mudah-mudahan Juli bisa kita launching untuk segmen ART,” jelas Heru.
Ia juga mencontohkan upaya inovatif yang pernah dilakukan Bank BTN dalam menjangkau pengemudi ojek online dengan skema pembayaran cicilan otomatis dari pendapatan harian. Skema serupa dinilai bisa diterapkan untuk ART agar lebih terjangkau dan fleksibel. [Ind]
Tinggalkan Balasan