INDOPOLITIKA.COM – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengirim hasil analisis sampel korban tragedi Kanjuruhan ke Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan pihaknya tidak akan mengungkap hasil temuan itu. Dia menuturkan kewenangan itu ada di tangan Mahfud.

“Hasil analisis sesudah kami kirimkan ke Menko Polhukam, dan menjadi kewenangan beliau untuk menyampaikan hasil analisis yang komprehensif ke publik,” kata Handoko, Rabu (30/11).

Handoko tidak bisa mengonfirmasi apakah hasil temuan BRIN sama dengan apa yang diungkap Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI). Sebelumnya, PDFI menyebut hasil autopsi korban Tragedi Kanjuruhan tak mengandung zat gas air mata.

“Kami tidak bisa berkomentar karena kami kurang tahu sampel yang dianalisa di BRIN itu apakah sampel dari korban yang sama?” ujar dia.

Sebelumnya, PDFI berkata telah menuntaskan autopsi terhadap dua korban Tragedi Kanjuruhan. PDFI menyatakan penyebab kematian dua orang itu adalah patah tulang dan pendarahan berat.

Ketua PDFI Jawa Timur Nabil Bahasuan mengatakan pihaknya tidak menemukan zat gas air mata dalam autopsi itu. Menurutnya, PDFI bekerja sama dengan BRIN dalam pengujian itu.

“Dari hasil pengumpulan sampel yang ada pada kedua korban, kami sudah mengumpulkan kepada BRIN dan didapatkan tidak terdeteksi adanya gas air mata tersebut,” kata Nabil di Universitas Airlangga, Surabaya, Rabu.(red)

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com