INDOPOLITIKA – Di tengah ketidakpastian ekonomi global yang dipicu oleh ketegangan geopolitik dan perang dagang, sejumlah bank digital di Indonesia berlomba-lomba menawarkan suku bunga deposito tinggi untuk menarik perhatian nasabah. Tren ini menjadi daya tarik tersendiri, terutama di era suku bunga acuan yang cenderung tinggi.
Meski demikian, sebagian penawaran suku bunga tersebut bahkan melampaui Tingkat Bunga Penjaminan (TBP) yang ditetapkan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Untuk diketahui, LPS hanya menjamin simpanan nasabah dengan bunga maksimal 4,25% untuk simpanan rupiah di bank umum dan 2,25% untuk valuta asing. Jika melebihi angka tersebut, simpanan nasabah tidak dijamin.
Namun, tingginya bunga deposito justru menjadi nilai tambah bagi masyarakat yang ingin mencari alternatif investasi aman selain tabungan. Beberapa bank digital bahkan terpantau meningkatkan suku bunga maksimal mereka dalam beberapa bulan terakhir.
Berikut daftar suku bunga deposito tertinggi per April 2025 dari sejumlah bank digital:
• Amar Bank (AMAR) – 9% per tahun (tertinggi saat ini)
• Krom – 8,75% per tahun
• Neobank – 8% per tahun
• Allo Bank (BBHI) – 6,5% per tahun
• LINE BANK – 7,5% per tahun
• Bank Jago (ARTO) – 6% per tahun
• SeaBank – 6% per tahun
• Bank Saqu – 6% per tahun
• TMRW by UOB – 5,25% per tahun
• Jenius (BTPN) – 5,5% per tahun
• Digibank by DBS – 5% per tahun
• Bank Raya (BRI Group) – 5% per tahun
Salah satu lonjakan tertinggi datang dari Amar Bank yang menaikkan suku bunga deposito hingga 9% per tahun, dari sebelumnya hanya 7%. Sementara itu, Allo Bank sempat menaikkan bunga hingga 8% sebelum menurunkannya kembali ke angka 6,5%.
Peningkatan suku bunga juga terjadi di Bank Jago, yang mengerek suku bunga depositonya dari 5,5% menjadi 6% per tahun. Sedangkan LINE BANK menawarkan bunga sebesar 7,5% per tahun, naik dari sebelumnya 7%.
Waspadai Risiko di Balik Bunga Tinggi
Meski terlihat menggiurkan, calon nasabah perlu memahami bahwa suku bunga di atas TBP tidak akan dijamin oleh LPS. Oleh karena itu, penting untuk menyesuaikan pilihan investasi dengan profil risiko dan kebutuhan finansial masing-masing. (Chk)
Tinggalkan Balasan