INDOPOLITIKA.COM – Imbas dari insiden penganiayaan salah seorang perawat oleh keluarga pasien beberapa waktu lalu, semua petugas satpam RS Siloam Sriwijaya Palembang diganti setelah.

Direktur Utama RS Siloam Sriwijaya, Bona Fernando, mengatakan petugas keamanan berasal dari pihak ketiga. “Sekuriti tersebut menggunakan dari pihak ketiga, bukan murni dari RS Siloam. Pihak ketiga yang memang kami kontrak,” ujar Bona Fernando kepada wartawan, kemarin.

Dalam video yang viral, saat terjadi penganiayaan salah satu petugas keamanan yang ada di lokasi tampak tak responsif dalam melindungi perawat. Bona mengaku pihaknya telah berdiskusi dengan vendor jasa pengamanan tersebut dan menghasilkan beberapa tindakan, yakni termasuk pembinaan, rotasi, dan relokasi petugas keamanan tersebut.

“Semua diserahkan kepada pihak ketiga. Menanggapi kasus kemarin sedang dilakukan oleh pihak vendor. Sudah dilakukan evaluasi dari pihak vendor,” katanya.

Menurut Bona, kebijakan terkait pemutusan kontrak kerja atau pun lainnya yang menyangkut dengan petugas keamanan tersebut merupakan wewenang dari vendor penyedia jasa keamanan.

“Dari vendor juga ada juga training dan refreshing, yang jelas kita evaluasi. Mereka di-training ulang, dibina, dan dilihat sejauh mana standar kerja yang mampu dikuasai,” ungkap Bona.

Sebelumnya, peristiwa penganiayaan itu terjadi pada Kamis (15/4), sekitar pukul 13.30 WIB. Atas kejadian itu, korban mengalami memar di mata kiri, bengkak di bibir, dan sakit pada perut.

Korban lalu melapor ke Polrestabes Palembang dan diterima kepolisian dengan Nomor: LP/682/IV/2021/SPKT/Polrestabes Palembang/PoldaSumsel. [ind]

 

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com