Kaum pekerja yang tergabung dalam berbagai organisasi buruh sedang euforia memperingati Hari Buruh Internasional, Kamis, 1 Mei 2014. Massa yang besar tentunya menjadi rebutan para calon presiden yang akan berkompetisi pada 9 Juli nanti.

Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia, salah satu organisasi buruh, misalnya, sudah menetapkan pilihan terhadap calon presiden yang akan mereka dukung. Sejauh ini, ada dua kandidat calon presiden yang paling agresif melakukan manuver penggalangan dukungan, yaitu Joko Widodo, calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Pejuangan, dan Prabowo Subianto, calon presiden dari Partai Gerakan Indonesia Raya.

“Kami tidak mau dipimpin presiden yang melanggar HAM,” kata Presiden KSBI Mudhofir, Kamis, 1 Mei 2014. Calon presiden itu, kata dia, adalah Prabowo Subianto.

KSBSI, menurut dia, juga menginginkan pemimpin yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan. Alhasil, kata Mudhofir, calon presiden yang mereka dukung adalah Joko Widodo alias Jokowi. “Kami sudah sepakat dan sudah deklarasi, dukungan kita arahkan untuk Jokowi,” katanya.

Deklarasi sudah digelar pada 27 Maret 2014 melalui berbagai pertimbangan. Petimbangan utama, kata Mudhofir, calon presiden tersebut harus jujur dan tegas. “Tindakan-tindakannya harus berpihak ke rakyat kecil dan buruh,” ujarnya. Karena sudah menyatakan dukungannya untuk Jokowi, KSBSI siap turunkan massa yang tersebar di 30 provinsi untuk mengkampanyekan Jokowi setelah ada penetapa resmi dari KPU. “Kami siap turun ke basis,” ujar Mudhofir.

(tmp/in/pol)

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com