Jelang pelantikan anggota DPRD Banten bulan September mendatang, muncul opini tentang sosok seperti apa yang pantas menjabat ketua DPRD. Diharapkan, pimpinan DPRD nanti merupakan sosok yang bersih, cerdas dan berintegritas.

Aktivis Banten Crisis Center (BCC) Miftahunnajah mengatakan, peran dan fungsi DPRD dalam membuat peraturan daerah, menyusun dan menetapkan APBD serta melakukan pengawasan terhadap eksekutif, membuat posisi Ketua DPRD sangat vital. Kedudukannya dianggap penentu berlangsungnya proses pemerintahan ke depan.

“Jangan sampai seperti yang sudah-sudah. Mereka yang terindikasi korupsi, pernah terkena kasus, baik sebagai saksi maupun pernah mengembalikan uang atau barang ke negara, seharusnya tidak dipilih,” katanya kepada wartawan di Tangerang, Jum’at (15/8).

Ia menghimbau semua anggota DPRD baru belajar dari pengalaman pahit sebelumnya. Dari pengalaman tersebut, beberapa anggota legislatif termasuk ketua dan wakil ketua DPRD diindikasi terlibat suap dengan gubernur non-aktif Ratu Atut Chosiyah.

“Saya kira pemilihan Ketua DPRD jadi ujian pertama kerja mereka sebagai wakil rakyat,” ujarnya.

Ia juga mengharapkan, proses pemilihan ketua DPRD nanti tidak diwarnai praktik politik transaksional yang dapat berakibat fatal bagi masa depan Banten.

“Kami pasti kawal dari hulu sampai hilir,” tandasnya. (ind)

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com