Donald Trump dituduh meminta penyelidikan keterlibatan Rusia dalam Pilpres AS 2016 dihentikan (Foto: AFP).

Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meminta Jaksa Agung AS Jeff Sessions untuk menghentikan investigasi khusus Kementerian Kehakiman soal campur tangan Rusia dalam Pemilu Presiden AS 2016.
 
Trump mencuit di Twitter, berkata, pemeriksaan khusus yang dilakukan oleh Penasehat Robert Mueller selama beberapa bulan, "curang."
 
Trump juga menyinggung mantan manajer tim kampanyenya, Paul Manafort, yang sedang diadili di Virginia atas tuduhan penipuan bank.
 
"Paul Manafort bekerja untuk Ronald Reagan, (mantan Senator) Bob Dole, dan banyak pemimpin politik lain yang sangat terkemuka dan dihormati," tulisnya. "Dia bekerja untuk saya dalam waktu sangat singkat. Mengapa pemerintah tidak memberitahu saya bahwa dia sedang diselidiki. Tuduhan lama ini tidak ada hubungannya dengan kolusi — ini sebuah Hoax!"
 
Mueller, mantan direktur FBI dan seorang anggota Republikan, mengambil alih penyelidikan setelah Sessions mengundurkan diri tahun lalu karena potensi konflik kepentingan. Wakil Jaksa Agung Rod Rosenstein, yang ditunjuk Trump, memilih Mueller pada kasus ini.
 
Anggota DPR Adam Schiff dari California, pemimpin Partai Demokrat pada komite intelijen DPR, menyebut permintaan Trump sebagai "upaya untuk menghalangi keadilan tersembunyi di depan mata."
 
"Presiden AS meminta Jaksa Agung untuk mengakhiri penyelidikan di mana Presiden, keluarga, dan tim kampanyenya mungkin terlibat," ia mencuit setelah pernyataan Trump, Rabu.
 
"Ini adalah upaya untuk menghalangi keadilan bersembunyi di depan mata. Amerika tidak boleh menerimanya," cetusnya seperti disitat dari UPI, Kamis 2 Agustus 2018.
 
Seperti diketahui sebelumnya, Rusia dituduh mencampuri proses pemilu di AS yang memenangkan Donald Trump pada 2016. Hal ini termasuk beberapa peretasan yang dilakukan oleh pihak Rusia seperti dituduhkan oleh para lawan politik Trump.

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com