Namun, di Karachi, kota terbesar di Pakistan, masjid-masjid masih ramai dikunjungi ketika seorang ulama setempat mengatakan kepada Jemaah melalui pengeras suara untuk tidak lemah menghadapi Corona. “Kami tidak terlalu lemah untuk membiarkan virus yang satu ini mengosongkan masjid kami,” katanya.

Di tempat lain, umat Islam juga masih berbondong-bondong ke masjid dari Kairo ke Mogadishu, apa pun risikonya. “Saya tidak mengatakan kepada Anda untuk menolak langkah-langkah pencegahan, tetapi ada terlalu banyak virus corona,” kata Sheikh Abdi Hayi di Mogadishu dalam khotbahnya, ketika orang-orang berdoa di jalan.

Di luar Masjid Fatih di Istanbul, Mustafa Emin Ozbakan berusia 85 tahun nampak berdiam diri seperti merasa kehilangan. Dia telah melaksanakan Shalat di Masjid itu sejak 1941. “Saya tidak akan lari dari korona. Bahkan jika saya berlari, kematian ada dalam takdir Anda, Anda dapat mengalami kecelakaan lalu lintas atau meninggal dengan cara lain,” katanya.

Di Masjid Al Azhar Kairo, di mana sebagian masjid tetap terbuka, otoritas agama setempat mendesak para imam untuk mempersingkat khotbah dan doa. Jamaah juga diminta harus melakukan wudhu di rumah sebelum ke masjid.

“Mengapa saya harus takut keluar, berbelanja, bekerja, berdoa atau pergi ke tempat lain? Saya rutin melakukan tindakan pencegahan seperti menjaga kebersihan saya, dan semua aturan yang diajarkan oleh Islam,” kata Mohamed Mosleh, 31 tahun.

Di Palestina, Yerusalem, di mana Kubah Batu dan Masjidil Al-Aqsa berada di dekatnya sejauh ini telah ditutup. Para ulama diperbolehkan shalat di kompleks suci yang berisi dua masjid itu.

Masjid Agung Umayyah 

Masjid Agung Umyyah atau dikenal juga dengan nama Masjid Agung Damaskus dan merupakan masjid tertua dan terbesar di dunia, juga terpaksa ditutup sementara ini. Penutupan Masjid ini tidak pernah terjadi sejak seribu tahun lalu.

“Aku tidak ingin pergi. Saya hanya ingin duduk di sini sebentar,” kata, Buthaina, 44 tahun, warga yang rutin shalat dan berdoa di masjid tersebut selama bertahun-tahun seperti merasa seolah-olah telah kehilangan rumahnya.

Sedikit informasi seperti dilansir kubahgrc.com, berada di kota lama Damaskus, Suriah, masjid ini dianggap sebagai tempat suci ke empat di dunia islam. Umur masjid Agung Umayyah yang sudah sangat lama karena pembangunan masjid ini dimulai pada tahun 89-97 Hijriah atau pada tahun 706-715 Masehi pada masa Khalifah Al-Walid bin Abdul Malik. Banguan masjid tersebut didirikan diatas reruntuhan tempat ibadah Romawi yang menyembah dewa Yupiter.

Masjid Agung Umayyah mengadopsi dari arsiektur bangunan Masjid Nabawi di Madinah. Tiga menara telah di bangun di masjid ini dan merupakan masjid yang memiliki menara pertama kali di daerah Syam atau Suriah. Masjid tersebut juga memiliki empat pintu yang dihiasi oleh mosaik bahkan sisa-sisa dari mosaik tersebut masih ada hingga saat ini.

Di area masjid Agung Umayyah terdapat makam Sultan Saladin atau Salahudin Al-Ayubi dan terdapat juga makam Nabi Yahya as atau dikenal dengan nama Johanes Sang Pembatis oleh kum Nasrani. Selain itu, masjid Agung Umayyah merupakan masjid pertama yang memiliki jam yaitu sebuah jam matahari dibuat oleh Ala Al-Din Abul’Hasan Ali bin Ibrahim Ibn Al-Shatir pada tahun 1304-1375.

Pada awalnya, bangsa Romawi menaklukan kota Damaskus dan mendirikan sebuah kuil bernama Temenos yang digunakan sebagai tempat pemujaan Dewa Jupiter. Kuil itu sangat besar dan dibangun oleh bangsa Romawi dengan bentuk empat persegi dengan ukuran 385 m x 305 m dan terdapat empat menara dibagian pojok kuil tersebut.

Masjid Agung Umayyah. (Foto/dok/kubahgrc.com)

Di Nairobi, masjid terbesar di Kenya juga ditutup. “Kami, ketika umat Islam berdoa kepada Allah SWT untuk membantu kami mengatasi bencana ini karena seperti yang Anda lihat, kami berdoa di beranda, semua masjid ditutup,” kata jamaah Abdalla Hakim.

Pertemuan keagamaan di Malaysia bulan lalu, yang dihadiri oleh 16.000 orang, menghasilkan 670 kasus virus corona di empat negara di Asia Tenggara. Shalat Jumat kemudian dibatalkan di Malaysia.

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com