INDOPOLITIKA.COM – Perusahaan media sosial seperti Twitter hingga Facebook terancam ditutup oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Dalam kicauannya, presiden berusia 73 tahun itu menyebut Republikan merasa suara konservatif sudah dibungkam.

Ancaman penutupan ini terjadi setelah untuk pertama kalinya Twitter menandai beberapa cuitan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan peringatan cek fakta. Cuitan terkait penggunaan hak suara melalui surat itu dinilai berpotensi menyesatkan dan tidak berdasar.

“Partai Republik merasa platform media sosial benar-benar membungkam suara konservatif. Kami akan sangat mengatur atau menutupnya sebelum membiarkan hal itu terjadi,” tegas Trump seperti yang dikutip dari Reuters, Kamis (28/5/2020).

Dilansir dari Reuters, hingga kini Twitter dan Facebook belum dapat dikonfirmasi. Sementara saham kedua perusahaan tersebut tercatat turun pada perdagangan pre-market.

Sebelumnya, pada Selasa (26/5/2020), Twitter menambahkan frasa peringatan pada dua cuitan Trump yang menyebut penggunaan hak suara dalam pemilihan melalui surat ”curang” dan memprediksi bahwa ”surat suara akan dirampok”. Di bawah cuitan itu kini terdapat tautan bertuliskan ”dapatkan fakta-fakta mengenai pemilihan melalui surat”.

Tautan itu memandu pengguna ke halaman ”momen” Twitter dengan cek fakta dan berita tentang Trump yang tidak berdasar dengan menyebut sumber dari berbagai media, seperti CNN dan Washington Post.

Twitter menyatakan, cuitan Trump soal pemilihan dengan surat berisi informasi tentang proses pemilihan yang berpotensi menyesatkan dan telah ditandai untuk memberikan konteks tambahan seputar pemilihan dengan suara. [rif]

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com