INDOPOLITIKA.COM – Banjir yang melanda DKI Jakarta, juga membuat mantan Menterin BUMN Dahlan Iskan berkomentar. Katanya, banjir yang terjadi di Jakarta kembali menyulutkan sentimen Pilpres 2019 lalu.

Hal itu disampaikannya dalam blog pribadinya, disway.id yang dikutip Indopolitika.com, Senin (6/1/2020). Berikut tulisannya mengenai banjir dan sentimen pilpres 2019:

Banjir sudah berlalu –mestinya.

Yang belum adalah sentimen-sentimennya. Setiap kali ada masalah di Jakarta gema pilpres mendengung lagi. 

Itu seperti luka yang belum sembuh tergores kembali.

Masih juga belum bisa move on.

Bahasa ejekannya saja yang berubah. Dari cebong dan kampret menjadi kutu babi dan kadal gurun.

Bersih-bersih gorong-gorong bisa cepat dilakukan. Bersih-bersih emosi sampai tujuh turunan –kelihatannya.

Ya sudah. Nikmati saja. Itulah kita. Dendam adalah kita. Bully adalah kita. Kita adalah dendam. Kita adalah bully.

Saya masih bersyukur. Tidak ada yang menyalahkan alam. Tidak ada yang menghujat Tuhan.

Ilmu pengetahuan juga harus mengalah. Tidak ada yang mempersoalkan mengapa tidak ada warning.

Semua sibuk liburan. Sibuk tahun baru. Tidak hanya Carlos Ghosn yang memanfaatkan kelengahan akibat keasyikan pesta liburan.

Curah hujan pun tumpah di saat orang asyik bertutup tahun.

Tapi apa yang terjadi seandainya lembaga peramal cuaca turun tangan? Dengan memberi warning habis-habisan bakal turun hujan yang berlebihan? Bahkan yang terbesar dalam 100 tahun?

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com