Dan itu pun belum cukup.

Memang Tiongkok cepat maju. Bisa menjadi negara no. 2 di dunia. Tapi merasa masih punya kekurangan.

Tiongkok harus maju lagi. Ingin menjadi nomor satu, mengalahkan Amerika.

Komunisme tiga kaki dianggap kurang kuat. Ibarat meja, kakinya harus empat –kalau ingin kokoh.

Maka dicarilah kaki keempat itu. Ketemu: ilmu pengetahuan. Sesuatu yang tidak ilmiah dianggap tidak sesuai dengan prinsip komunisme.

Itulah komunis empat kaki: buruh-tani-pengusaha dan ilmuwan.

Teknologi harus maju.

Kalau ingin menjadi nomor satu.

Dalam hal cuaca targetnya bukan saja mampu meramalkan cuaca –tapi sampai ke mengubah cuaca.

Ilmuwan harus bisa membantu petani –tidak hanya sampai ke soal perkiraan cuaca.

Apakah berarti tidak ada lagi banjir di Tiongkok?

Sayangnya: masih ada. Terutama di bulan Juli dan Agustus. Tapi dampak banjir di sana kian bisa dikurangi.

Tentu kita juga perlu minta bantuan ilmuwan –meski kita bukan komunis empat kaki. Tahap pertama ilmuwan yang bisa membuat peta.

Peta banjir. Yang bisa di akses di HP masing-masing.

Setidaknya penduduk bisa tahu: kawasan perumahan mereka termasuk yang mana.

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com