INDOPOLITIKA.COM – Pengamatan hilal di Gedung Observatorium UIN Sultan Maulana Hasanudin, Banten, petugas mulai dari tim BMKG, Kemenag Kanwil Banten, Santri hingga Mahasiswa tampak dengan seksama menunggu detik-detik kemunculan hilal.

Di Banten sendiri, terdapat dua lokasi yang dijadikan tempat pengamatan hilal yakni UIN Banten, Pantai Anyer dan Tanjung Pasir, Kabupaten Tangerang.

Namun pada pengamatan yang dilaksanakan tersebut, hilal tidak dapat terlihat lantaran kondisi langit yang berawan.
Selain itu, banyaknya pepohonan dan juga perbukitan membuat petugas kesulitan untuk menemukan hilal.
Dalam proses tersebut didapati data jika ketinggian hilal di Banten berada pada ketinggian 7,9 derajat, namun karena tebal nya awan, hilal pun tidak dapat terlihat.
“Karena banyak awan gelap, kondisi di lapangan tidak bisa melihat hilal kendati kita sudah menggunakan teropong, kita kembalikan ke Kementerian Agama soal awal puasa, kami hanya mengamati kendati sudah mencapai ketinggian 7,9 derajat, ya tapi memang tidak terlihat,ujar
Suwardi, kepala Stasiun Geofisika Kelas 1 Tangerang.

Hadir juga dalam pengamatan hilal Pj Gubernur Banten Al Muktabar, Al sempat menaiki tangga darurat ke pusat Observatorium.

Biasanya pengamatan hilal dilakukan di Pantai Anyer, namun pada pengamatan hilal tahun ini dan seterusnya akan dilakukan di UIN Banten tepatnya di Fakultas Syariah, karena diatas Gedung fakultas tersebut sudah terpasang teropong Observatorium, namun fasilitas anak tangga belum ada, akibatnya sejumlah tamu dan perwakilan dari Kemenag Kanwil Banten harus menaiki tangga darurat minim keselamatan.(red)

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com