INDOPOLITIKA.COM – Gubernur Jakarta Anies Baswedan menuding sistem anggaran warisan gubernur terdahulu menjadi biang kerok munculnya anggaran aneh-aneh semacam lem aibon hingga bolpen miliaran dalam cikap bakal APBD DKI.

Menanggapi hal ini, Mantan Gubernur DKI Jakarta, Djarot Syaiful Hidayat tidak sepaham dengan Anies yang leboh menyalahkan sistem e-budgeting peninggalan mantan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Menurut Djarot yang harus disalahkan adalah oknum yang meng-input.

“Jadi gini, kalau sistem yang salah itu salahnya di mana? Kalau menurut saya sih yang salah ya yang menginput, yang menginput inilah yang harus dievaluasi. Kalaupun memang sistemnya itu masih belum benar, ya tugasnya Bappeda dong untuk benerin,” kata Djarot, di komplek Parlemen, Senayan, Kamis (31/10/2019).

Djarot menilai yang seharusnya dievaluasi adalah yang menginput data anggaran. Ia pun menambahkan sekalipun ada kesalahan maka Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) harus segera memperbaikinya.

“Artinya kalau itu semakin tertutup maka semakin gelap dan kontrolnya semakin sedikit dan kemudian ada penyusupan-penyusupan anggaran lagi nanti,” ujar pria yang lahir di Magelang pada 6 Juli 1962 ini.

Bagi Djarot untuk menyikapi persoalan kesalahan input anggaran, publik dimohon untuk tidak gaduh. Menurutnya justru yang paling utama adalah bagaimana penyusunan anggaran dapat diperbaiki dengan benar.

“Untuk warga masyarakat nggak usah gaduh, nggak usah nyinyir, nggak usah baper. Ini proses baik tanpa harus hakimi mana salah mana benar. Tapi bagaimana kita memperbaiki,” kata Djarot.[ab]

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com